ANALIS MARKET (28/9/2018) : Kemungkinan Rupiah Menguat Efek Naiknya Suku Bunga 7DRR
Pasardana.id - Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, kemungkinan indeks di bursa Asia akan bergerak ‘mixed’ hari ini terlihat dari indeks futures-nya yang bervariasi tetapi cenderung turun dengan harga minyak mentah yang turun pagi ini.
Adapun mata uang kuat Asia, HK dolar dan Sin dolar melemah terhadap USDolar pagi ini.
“Tetapi kemungkinan rupiah menguat efek naiknya suku bunga 7DRR dalam RDG kemarin, walaupun dalam kisaran sempit antara Rp.14.910 - Rp.14.920 per USD (kurs tengah Bloomberg) dan ditambah dengan penjagaan BI,” sebut Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom SAM dalam laporan riset yang dirilis Jumat (28/9/2018).
Riset SAM juga menyebutkan, BI putuskan kenaikan suku bunga acuan 7DRR sebesar 25 bps sehingga menjadi 5,75% pada RDG 26-27 September kemarin. BI juga memberlakukan transaksi Domestic Non Deliverable Forward (DNDF) dalam rangka mempercepat pendalaman pasar valas serta menjadi alternatif instrumen lindung nilai bagi bank dan korporasi.
“Kebijakan naiknya suku bunga dan DNDF ini diharapkan bisa mempercepat upaya stabilisasi rupiah,” jelas Lana.
Sementara dari eksternal, ekonomi AS untuk Q2-2018 tercatat 4,2% yoy, merupakan angka final untuk Q2-2018 tersebut. Kinerja ini melesat dibandingkan Q1-2018 yang tumbuh 2,2% yoy.
Kemungkinan ekonomi AS saat ini mendekati titik puncaknya sehingga dikawatirkan mulai melambat dan menuju resesi, tetapi tanda-tanda menuju resesi masih jauh dilihat dari indikator ekonomi saat ini.

