ANALIS MARKET (25/9/2018) : Rupiah Diproyeksi Bergerak di Kisaran Antara Rp.14.870 - Rp.14.890 per USD
Pasardana.id – Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, Indeks futures bursa Asia ditutup bervariasi, indikasi indeks di bursa Asia akan bergerak ‘mixed’ pada hari ini, namun ada potensi naik dengan harga minyak mentah yang dibuka naik pagi ini.
Sedangkan mata uang kuat Asia, HK dolar dan Sin dollar dibuka melemah terhadap USDolar yang bisa membuat sentimen pelemahan rupiah.
“Tetapi kemungkinan BI akan menjaga dengan ketat dan menjaga rupiah bergerak di kisaran antara Rp.14.870 - Rp.14.890 per USD,” sebut analis Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom SAM dalam laporan riset yang dirilis Selasa (25/9/2018).
Lebih lanjut, riset SAM juga menyebutkan, pelonggaran aturan pada 15 Agustus lalu tentang transaksi hedging swap terlihat mulai efektif. Pelonggaran tersebut diantaranya menurunkan batasan minimum transaksi dari US$10 juta menjadi US$2 juta.
Data BI mencatat posisi forex swap telah mencapai US$5 miliar, naik dari US$1 miliar pada sebelum 15 Agustus, dengan mayoritas pada tenor pendek. Meningkatnya transaksi ini selain membuat swap rate akan semakin efisien juga membuat pasar semakin likuid dan menarik terlebih lagi di tengah volatilitas rupiah yang cukup tinggi saat ini.
Sementara dari factor eksternal, Fitch turunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global dan China masing-masing 0,1% menjadi 3,1% dan 6,1% di tahun 2018 ini karena efek kenaikan tarif impor antara AS-China yang membuat penurunan volume perdagangan internasional. Ketidakpastian global juga meningkat.

