ANALIS MARKET (21/9/2018) : IHSG Hari Ini Diprediksi Menguat dengan Support dan Resistance di Level 5,905 - 5,948

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (20/9), indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup naik (+0.98%) ke level 5,931. Penguatan dialami sektor industry, yang dipimpin oleh sektor industri dasar (+1.82%) dan barang konsumsi (+1.21%). Sementara investor asing melakukan net buy disemua perdagangan saham sebesar Rp.221,4 milyar.

Menurut analis Kiwoom Sekuritas, Maximilianus Nicodemus, hari ini sentimen akan berputar kepada dimulainya debat PBB yang memberikan kesempatan kepada pemimpin negara untuk berbicara.

Selain itu, pembuat kebijakan The Fed juga telah mengisyaratkan bahwa mereka siap untuk menaikkan tingkat suku bunga ketika mereka bertemu nanti.

Tidak hanya itu, yang harus dicermati pekan ini adalah OPEC akan merilis laporannya yang bisa menjadi panduan pergerakan minyak selanjutnya.

Sementara dari faktor domestik, Bank Indonesia (BI) masih terus mengintervensi setiap hari pergerakan Rupiah khususnya, agar terlihat lebih stabil.

Beralih dari sana, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan perekonomian Indonesia pada tahun ini akan tetap stabil di kisaran 5,2%. Pertumbuhan ini masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan permintaan domestik.

Di satu sisi yang lain, Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global untuk tahun ini dan tahun depan.

OECD memperkirakan pertumbuhan ekonomi global berada di level 3,7% pada tahun ini dan tahun depan, atau turun dari perkiraan pada Mei sebesar 4%.

Hal ini menjadi menarik karena sentiment-sentimen yang disampaikan adalah seputar tentang perang dagang Amerika dan China yang sampai hari ini masih terus berlanjut sehingga ketidakpastian saat ini mempengaruhi proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun depan.

“Secara teknikal, kami melihat indeks IHSG hari ini diprediksi menguat dengan support dan resistance di level 5,905-5,948,” sebut Nico dalam laporan riset yang dirilis Jumat (21/9/2018).