ANALIS MARKET (18/9/2018) : Rupiah Diproyeksi Bergerak Dikisaran Sempit Antara Rp.14.880 - Rp.14.890 per USD

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, Indeks futures bursa Asia tercatat bervariasi, kemungkinan indeks di bursa Asia akan bergerak ‘mixed’ pada hari ini, Selasa (18/9/2018),  tetapi dengan kecenderungan membaik efek dari sentimen naiknya harga minyak mentah pagi ini dibandingkan pembukaan kemarin.

Adapun mata uang kuat Asia, HK dolar dan Sin dolar pagi ini dibuka melemah terhadap USDolar. “Kondisi ini bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah menuju kisaran sempit antara Rp.14.880 - Rp.14.890 per USD  (kurs tengah Bloomberg) dengan penjagaan BI,” sebut Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom SAM dalam laporan riset yang dirilis Selasa (18/9/2018).

Lebih lanjut, riset SAM juga menyebutkan, neraca perdagangan bulan Agustus tercatat defisit US$1,02 miliar. Nilai ekspor tercatat sebesar US$15,8 miliar (-2,9% mom), dan impor sebesar US$16,8 miliar (-7,97% mom). Secara bulanan di sisi ekspor volume permintaan turun sedangkan harga rata-rata ekspor naik. Di sisi impor, volume impor naik walaupun harga rata-rata impor turun. Selama Juli dan Agustus, neraca perdagangan tercatat defisit US$3,0 miliar, defisit ini membuat dukungan terhadap fundamental rupiah menurun.

Sementara dari eksternal, Presiden Trump umumkan tarif tahap kedua untuk China senilai US$200 miliar. Penetapan tarif ini meliputi lebih banyak barang-barang konsumen (consumer goods) termasuk barang-barang berbasis teknologi. China mengancam menarik diri dari pembicaraan perdagangan ini. 

Ancaman tarif impor Trump ini menjadi ketidakpastian global yang menjadi sentimen negatif pasar.