Wall Street Berakhir Datar, Bursa Eropa Menguat
Pasardana.id - Wall Street berakhir datar pada Jumat (14/9/2018) setelah kabar bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump memerintahkan para pembantunya untuk melanjutkan rencana pengenaan tarif terhadap produk senilai US$200 miliar yang diimpor dari Tiongkok memangkas peningkatan saham yang sempat terjadi di sektor finansial sehubungan naiknya imbal hasil obligasi AS.
Seperti dilaporkan Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, AS, bergerak naik 8,68 poin menjadi 26.154,67. Indeks S&P 500 menguat tipis 0,79 poin menjadi 2.904,97. Indeks komposit Nasdaq hanya melemah 3,67 poin menjadi 8.010,04.
Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange turun seiring menguatnya nilai tukar dolar AS. Harga emas untuk pengiriman Desember 2018 turun US$7,10, atau sekitar 0,6 persen, menjadi US$1.201,10 per ons. Indeks dolar AS naik 0,4 persen menjadi 94,926 setelah imbal hasil obligasi AS mengalami peningkatan mencapai 3 persen untuk pertama kalinya dalam enam pekan terakhir.
Bursa saham Eropa menguat pada Jumat seiring membaiknya sektor otomotif, teknologi, dan pertambangan. Indeks STOXX 600 Eropa naik 0,4 persen hingga mencatatkan peningkatan mingguan tertinggi dalam tujuh pekan terakhir.
Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, meningkat 22,47 poin, atau sekitar 0,31 persen, menjadi 7.304,04. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, naik 68,78 poin, atau sekitar 0,57 persen, menjadi 12.124,33.
Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, menguat 36,10 poin, atau sekitar 0,39 persen, menjadi 9.365,30. Indeks Cac 40 di EuroNext Paris, Perancis, menanjak 24,45 poin, atau sekitar 0,46 persen, menjadi 5.352,57.
Nilai tukar pound sterling melemah 0,1 persen terhadap dolar AS menjadi US$1,3092 per pound. Sedangkan terhadap euro, nilai tukar pound berada di kisaran 1,1218 euro per pound.

