DJIA Naik Tujuh Pekan Beruntun
Pasardana.id - Wall Street mengakhiri pekan di teritori positif, dengan indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, telah tujuh pekan beruntun mengalami kenaikan.
Seperti diwartakan Reuters, indeks DJIA bergerak naik 14,93 poin pada Jumat (23/12/2016) menjadi 19.933,81. Indeks S&P 500 meningkat 0,13 persen menjadi 2.263,79, sedangkan indeks komposit Nasdaq naik 0,28 persen menjadi 5.462,69.
Dalam sepekan, DJIA naik 0,5 persen, S&P 500 menguat 0,2 persen, dan Nasdaq meningkat 0,5 persen. Pasar saham AS akan tutup pada 26 Desember karena libur Natal.
Setelah mengalami reli sejak pemilihan Presiden AS berlangsung pada 8 November, indeks DJIA naik 14 persen untuk tahun ini dan S&P 500 meningkat 11 persen. Para investor meyakini Presiden AS terpilih Donald Trump akan menetapkan kebijakan pro pertumubuhan, melakukan deregulasi dan peningkatan belanja infrastruktur.
Tambahan gain akan ditentukan seberapa cepat dan sukses Trump mewujudkan janji-janjinya dan apakah ia mampu mengambil hati kongres untuk memperlebar defisit anggaran.
"Tak mudah (bagi DJIA) untuk bisa melewati angka 20.000. Kemungkinan ada, namun diperlukan katalis untuk menggerakkan para investor," kata Jeff Kravetz, direktur investasi regional Private Client Reserver di US Bank,
DI lantai bursa New York pada Jumat, indeks sektor kesehatan naik 0,78 persen, terdongkrak penguatan saham Allergan sebesar 2,6 persen. Indeks diskretioner S&P 500 turun 0,24 persen, terbebani penurunan saham Amazon.com 0,75 persen.
Saham Freds naik 4,2 persen setelah Alden Global Capital melakukan pembelian 24,8 persen saham operator toko diskon tersebut. Saham Weight Watchers International melonjak naik 8,75 persen, meneruskan lonjakan hari sebelumnya, setelah ratu talkshow AS, Oprah Winfrey, yang merupakan pemegang saham utama perusahaan, menyebutkan ia telah mengalami penurunan berat badan 18 kilogram dalam iklan terbaru untuk perusahaan tersebut.
Saham Cintas anjlok 3,1 persen setelah perusahaan produsen seragam tersebut mengurangan perkiraan pendapatan perusahaan. Saham Synergy Pharmaceuticals meroket 21,7 persen usai menyebutkan makin dekat dalam menghasilkan obat terbarunya.
Sementara itu, data terbaru ekonomi AS menunjukkan penjualan rumah keluarga tunggal mencapai level tertinggi dalam empat bulan terakhir pada November, meningkat 5,2 persen menjadi 592.000.

