ANALIS MARKET (13/9/2018) : Dolar AS Melemah, IHSG Diperkirakan Berpeluang Rebound
Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas Indonesia menyebutkan, melanjutkan perdagangan hari ini, Kamis (13/9/2018), indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan berpeluang rebound dengan dukungan pelemahan dolar AS, kenaikan harga sejumlah komoditas tambang dan redanya resiko capital outflow.
Sementara Wall Street tadi malam (12/9), bergerak bervariasi dibayangi tensi perang dagang antara AS dengan China.
AS dikabarkan akan melangsungkan pertemuan kembali dengan China membahas sejumlah isu krusial terkait kebijakan kenaikan tarif antara dua negara tersebut.
Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat terbatas 0,11% dan 0,04% di 25998,92 dan 2888,92. Indeks Nasdaq terkoreksi 0,23% di 7954,23.
Saham-saham semi konduktor dan keuangan, cenderung tertekan. Sedangkan sektor telekomunikasi dan konsumsi berhasil menguat.
Harga minyak mentah tadi malam di AS menguat 1,62% di USD70,37/barel dipicu kekhawatiran topan Florence yang menuju ke East Coast. Data cadangan minyak mentah AS pekan lalu juga turun dan kekhawatiran suplai dari Iran akibat sanksi ekonomi terhadap negara tersebut telah meningkatkan kekhawatiran suplai minyak dunia akan drop. Cadangan minyak mentah pekan lalu di AS turun 5,29 juta barel melampaui perkiraan turun 0,805 juta barel. Sedangkan harga nikel di LME rebound 3,4% di USD12630/MT.
“Menyikapi beberapa kondisi tersebut diatas, IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak di kisaran 5770 hingga 5850 dan berpeluang rebound,” sebut analis FAC Sekuritas dalam laporan riset yang dirilis Kamis (13/9/2018).

