ANALIS MARKET (18/4/2018) : IHSG Bergerak Bervariasi dan Berpeluang Rebound

Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas Indonesia menyebutkan, indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin (17/4), gagal tutup di teritori positif di tengah pasar yang bergerak konsolidasi. Redahnya resiko pasar global belum mampu mendorong penguatan IHSG. Akhirnya IHSG hanya tutup stagnan di 6285,765 atau turun tidak sampai satu poin.
Rilis data ekonomi China yang relatif baik kemarin tidak mampu mengangkat indeks saham di sejumlah pasar saham Asia, pasar lebih fokus pada aksi balasan yang dilakukan AS terkait langkah China beberapa waktu lalu yang menaikkan tarif atas sejumlah produk AS yang masuk ke China hingga 25%.
Kondisi ini turut berimbas pada pergerakan IHSG kemarin. Indeks The MSCI Asia Pacific kemarin koreksi 0,4% teru-tama dipicu koreksi di pasar saham China.
Pasar saat ini tengah menanti rilis 1Q18 sejumlah emiten. Kondisi ini membuat pasar cenderung kurang bergairah di tengah masih dibayangi kekhawatiran resiko geopolitik kawasan Timur Tengah dan isu perang dagang antara China dengan AS.
Nilai transaksi di Pasar Reguler kemarin hanya mencapai Rp5,3 triliun dan pemodal asing kembali mencatatkan penjualan bersih hampir Rp740 miliar.
Sementara Wall Street tadi malam (17/4), berhasil melanjutkan penguatan untuk hari kedua. Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,87% dan 1,07% di 24786,63 dan 2706,39. Indeks Nasdaq menguat 1,74% di 7281,10.
Penguatan di Wall Street terutama digerakkan sentimen rilis kinerja 1Q18 sejumlah emiten yang mencatatkan laba di atas estimasi yang mendorong harga sahamnya, seperti saham Netflix yang naik hingga 9,2%.
Rilis data ekonomi AS tadi malam yang di atas perkiraan turut mengangkat sentimen positif pasar.
Produksi manufaktur AS Maret lalu tumbuh 3% (yoy) di atas bulan sebelumnya 2,5%. Pembangunan rumah di AS Maret lalu mencapai 1,32 juta unit atau naik 1,9% (mom) di atas bulan sebelumnya 1,29 juta unit atau turun 3,3% (mom).
Terkait harga komoditas, tadi malam harga minyak mentah di AS menguat 0,68% di USD66,67/ barel. Harga nikel di LME naik 0,85% di USD14312/MT dan harga timah naik 1,72% di USD21380/MT.
“Menyikapi beberapa kondisi tersebut diatas, IHSG diperkirakan bergerak bervariasi berpeluang rebound menyusul redahnya resiko pasar saham global dan penguatan harga sejumlah komoditas,” sebut laporan riset FAC Sekuritas dalam laporan riset yang dirilis Rabu (18/4/2018).
Riset juga menyebutkan, dari domestik, pasar juga akan digerakkan dengan sentimen rilis kinerja 1Q18 menjelang akhir April.
“IHSG diperkirakan bergerak di kisaran support 6260 hingga resisten di 6310 cenderung menguat,” tandas riset FAC Sekuritas.