Volume SBN Diperdagangan Senin Lalu Senilai Rp10,95 Triliun dari 38 Seri
Pasardana.id - Volume perdagangan Surat Berharga Negara (SBN) yang dilaporkan pada perdagangan di awal pekan (10/9), tidak begitu besar, yakni tercatat senilai Rp10,95 triliun dari 38 seri Surat Berharga Negara yang diperdagangkan, dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp4,22 triliun.
Dalam laporan riset yang diterima Pasardana.id, Rabu (12/9/2018), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, Obligasi Negara seri FR0065 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp2,17 triliun dari 7 kali transaksi di harga rata - rata 83,59% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0072 senilai Rp1,04 triliun dari 157 kali transaksi di harga rata - rata 93,15%.
Sementara itu Project Based Sukuk seri PBS012 menjadi Sukuk Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp150 miliar dari 6 kali transaksi di harga - rata - rata 98,54% yang diikuti oleh perdagangan PBS016 senilai Rp145 miliar dari 5 kali transaksi di harga rata - rata 97,21%.
Adapun dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp745,8 miliar dari 35 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.
Obligasi Berkelanjutan III Tower Bersama Infrastructure Tahap I Tahun 2018 (TBIG03CN1) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp315 miliar dari 5 kali transaksi di harga rata - rata 99,98% yang diikuti oleh perdagangan Obligasi I Bank Mandiri Taspen POS Tahun 2017 Seri A (BMTP01A) senilai Rp100 miliar dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 100,01%.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika ditutup melemah sebesar 37,00 pts (0,25%) pada level 14857,00 per Dollar Amerika.
Bergerak dengan mengalami pelemahan sepanjang sesi perdaganga, nilai tukar rupiah bergerak pada kisaran 14835,00 hingga 14880,30 per Dollar Amerika seiring dengan melemahnya mata uang regional terhadap Dollar Amerika.
Mata uang Rupee India (INR) memimpin pelemahan mata uang regional pada perdagangan di hari Senin, yaitu sebesar 0,94% yang diikuti oleh pelemahan mata uang Won Korea Selatan (KRW) sebesar 0,49% dan Peso Philippina (PHP) sebesar 0,28%.
Adapun dari perdagangan surat utang global, pada perdagangan kemarin ditutup dengan mengalami kenaikan.
Imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup naik di level 2,972% dan untuk tenor 30 tahun ditutup naik pada level 3,116% ditengah sinyal penguatan ekonomi Amerika Serikat.
Sementara itu, imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dengan tenor 10 tahun ditutup naik pada level 0,428% begitu pula dengan surat utang Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama di level 1,501%.

