Indeks Kospi Meningkat 0,46 Persen

foto: istimewa

Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, meningkat 10,61 poin, atau sekitar 0,46 persen, pada Jumat (24/8/2018), menjadi 2.293,21. Volume perdagangan moderat mencapai 340,99 juta saham senilai 5,052 triliun won atau sekitar US$4,5 miliar, dengan saham yang naik melampaui yang turun 481 berbanding 327.

Indeks Kospi meningkat meski hasil perundingan Amerika Serikat-Tiongkok berakhir tanpa hasil yang nyata setelah investor asing dan institusi melakuan pembelian saham mencapai 135,32 miliar won. Investor individu sebaliknya menjual saham senilai 199,67 miliar won.

“Mengingat permintaan AS terhadap Tiongkok untuk memperkuat nilai tukar yuan sehingga memfasilitasi kondisi perdagangan yang adil tidak dipenuhi, para investor telah memperkirakan perundingan kedua negara tidak akan menghasilkan sesuatu yang positif,” kata analis Shinhan Investment Company Noh Dong-Kil, seperti dikutip Yonhap News.

Sebagian besar saham utama menguat, dengan saham POSCO, SK Telecom Company, dan SK Innovation masing-masing meningkat 0,63 persen, 1,93 persen, dan 1,02 persen. Namun saham Samsung Electronics dan AmorePacific Corporation masing-masing turun 0,11 persen dan 0,55 persen.

Nilai tukar won menguat terhadap dolar AS, naik 2,50 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.118,90 won per dolar AS.

Meski indeks Kospi dan indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo, Jepang, menguat, namun secara umum bursa saham Asia melemah hari ini terpengaruh kegagalan perundingan AS-Tiongkok. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,25 persen.

Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia bergerak naik 2,90 poin menjadi 6.247,30. Bursa saham Asia Tenggara diwarnai pelemahan, termasuk juga di Indonesia.

Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, naik 4,81 poin, atau sekitar 0,18 persen, menjadi 2.729,43. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong turun 118,59 poin, atau sekitar 0,43 persen, menjadi 27.671,87.