Uber Catatkan Penurunan Kerugian

foto: istimewa

Pasardana.id - Perusahaan teknologi Amerika Serikat Uber Technologies, Inc pada Rabu (15/8/2018) merilis laporan keuangan perusahaan yang terbaru.

Seperti dilansir BBC News, perusahaan yang berpusat di San Fransisko, Kalifornia tersebut mencatatkan kerugian sebesar US$891 juta, atau sekitar Rp13 triliun, pada periode tiga bulan sampai 30 Juni 2018. Kerugian yang dialami turun dari setahun lalu, yang mencapai US$1,1 miliar.

Pertumbuhan pendapatan melambat dan Uber terus mengalami hambatan regulator di beberapa tempat, seperti di Kota New York. Uber juga semakin berada dalam tekanan untuk menghasilkan laba sehubungan rencana IPO (Initial Public Offering) tahun depan.

Pendapatan bersih perusahaan, setelah dikurangi pembayaran kepada para driver, mencapai US$2,7 miliar pada periode tiga bulan sampai 30 Juni 2018. Jumlah tersebut meningkat lebih dari 50 persen sejak tahun lalu, namun lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang dapat meningkat 67 persen.

Uber telah mundur dari pasar Tiongkok, Asia Tenggara, dan Rusia. Namun terus berusaha untuk mengembangkan bisnis di Timur Tengah dan India.

CEO Uber Dara Khosrowshahi menyatakan Uber tengah meningkatkan investasi untuk mengembangkan Uber Eats maupun sepeda elektrik maupun skuter. Nilai pasar Uber saat ini mencapai sekitar US$72 miliar, menjadikannya perusahaan tertutup dengan nilai pasar tertinggi di dunia.