Indeks Kospi Meningkat 0,47 Persen
Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, meningkat 10,46 poin, atau sekitar 0,47 persen, pada Selasa (14/8/2018), menjadi 2.258,91. Volume perdagangan tipis mencapai 223,3 juta saham senilai 4,38 triliun won atau sekitar US$3,88 miliar, dengan saham yang naik melampaui yang turun 543 berbanding 293.
Indeks Kospi rebound, setelah sempat merosot 1,50 persen pada sesi sebelumnya, berkat meredanya kekhawatiran terhadap anjloknya nilai tukar lira Turki.
Pekan lalu Presiden Amerika Serikat Donald Trump menetapkan tarif baru terhadap baja dan aluminium yang diimpor dari Turki sebagai respon terhadap keputusan pemerintah Turki untuk memperpanjang penahanan Andrew Brunson, pendeta asal AS yang dituduh melakukan spionase. Penetapan tarif baru memicu percepatan pelemahan nilai tukar lira Turki, yang sejauh ini pada 2018 telah anjlok 40 persen.
“Indeks Kospi sempat merosot 1,50 persen pada Senin (13/8/2018). Kondisi pasar saham Korea Selatan mulai membaik meski peningkatan 0,47 persen masih relatif kecil,” kata Seo Sang-Young, analis Kiwoom Securities Company, seperti dikutip Yonhap News.
“Isu di Turki bukan isu ekonomi, namun isu diplomatik dan politik. Para investor memiliki kekhawatiran bahwa situasi di Turki dapat menyebar ke kawasan lain,” jelas Seo.
Investor asing dan individu masing-masing menjual saham senilai 10,9 miliar won dan 130,1 miliar won, sedangkan investor institusi membeli saham senilai 90,8 miliar won.
Di sektor teknologi, saham Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing naik 0,22 persen dan 0,66 persen. Saham perusahaan farmasi juga menguat, dengan saham Samsung Biologics dan Celltrion masing-masing meningkat 2,24 persen dan 0,19 persen.
Saham perusahaan pengembang game NCSoft melambung 8,15 persen dan saham Netmarble naik 0,82 persen berkat positifnya laporan keuangan kuartal kedua.
Saham maskapai penerbangan berakhir mixed setelah pemerintah Korea Selatan menyatakan akan meninjau pembukaan toko duty-free di terminal kedatangan. Saham Korean Air Lines anjlok 1,08 persen, namun saham Asiana Airlines naik 0,12 persen.
Nilai tukar won menguat terhadap dolar AS, naik 6 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.127,9 won per dolar AS.
Meski indeks Kospi dan indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo, Jepang, mengalami rebound, namun secara umum bursa saham Asia melemah hari ini akibat pelemahan yang dialami pasar modal Tiongkok setelah data ekonomi terbaru menunjukkan penjualan ritel, produksi industri, dan investasi urban tumbuh di bawah ekspektasi pada Juli.
Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, turun 4,91 poin, atau sekitar 0,18 persen, menjadi 2.780,96. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong merosot 183,64 poin, atau sekitar 0,66 persen, menjadi 27.752,93.
Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia naik 47,40 poin, atau sekitar 0,76 persen, menjadi 6.299,60. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Singapura, Thailand, Filipina, Indonesia, dan Vietnam melemah, sedangkan Bursa Malaysia menguat.

