Indeks Nikkei Anjlok 1,98 Persen

foto: istimewa

Pasardana.id - Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo, Jepang, anjlok 440,65 poin, atau sekitar 1,98 persen, pada Senin (13/8/2018), menjadi 21.857,43 yang merupakan angka penutupan terendah sejak 6 Juli lalu. Indeks Topix juga anjlok, turun 2,1 persen menjadi 1.683,50.

Pasar saham Jepang melemah dipicu kekhawatiran terhadap kondisi perekonomian emerging market setelah nilai tukar rand Afrika Selatan anjlok lebih dari 10 persen terhadap dolar Amerika Serikat, dengan jatuhnya nilai tukar lira Turki memicu aksi jual mata uang lainnya.

Seluruh sektor kecuali sektor jasa melemah, saham yang terpengaruh termasuk saham perusahaan pengapalan, logam dan besi, produsen mesin konstruksi, dan keuangan.

“Selama pelemahan lira Turki terus berlanjut, ada kekhawatiran bahwa para investor tetap menjual aset beresiko yang dimilikinya termasuk saham perusahaan Jepang,” kata Chihiro Ohta, GM SMBC Nikko Securities, seperti dikutip Reuters.

Indeks Mother, indeks perusahaan startup, anjlok 4,1 persen yang merupakan penurunan harian tercuram sejak Januari 2017 menjadi 962,48, angka penutupan terendah sejak Januari 2017.

“Karena sentimen pasar terpengaruh penguatan yen dan kekhawatiran terhadap pelemahan nilai tukar mata uang emerging market, pasar saham menjadi tempat terakhir yang dipilih para investor untuk menempatkan dana yang dimiliknya,” kata Hikaru Sato, analis teknis senior Daiwa Securities.

“Bahkan saham-saham defensif dijual karena terlalu banyak ketidakpastian di pasar global saat ini,” jelas Sato.

Nilai tukar euro menyentuh nilai tukar terendah terhadap dolar AS pada Senin karena para investor lebih memilih untuk menempatkan dana yang dimiliki dalam bentuk dolar AS dan yen mengingat resiko terpengaruhnya perbankan Eropa oleh krisis Turki.

Setelah sempat mencapai rekor nilai tukar terendah terhadap dolar AS, yaitu 7,24 lira per dolar AS, lira Turki sedikit terdongkrak setelah Menteri Keuangan Turki Berat Albayrak menyatakan pemerintah Turki telah merancang rencana untuk menyelamatkan perekonomian negara tersebut.

Nilai tukar dolar AS merosot 0,7 persen terhadap yen menjadi 110,15 yen per dolar AS, nilai tukar terendah dalam enam pekan terakhir.

Saham Fast Retailing anjlok 1,7 persen, menyebabkan indeks Nikkei turun 30 poin hari ini. Saham TDK Corporation dan Tokyo Electron masing-masing anjlok 5,3 persen dan 3,1 persen.

Saham perusahaan produsen mesin konstruki Komatsu dan Hitachi Construction Machinery masing-masing anjlok 4 persen dan 4,2 persen. Saham Nippon Steel & Sumitomo Metal Corporation anjlok 2,5 persen. Saham perusahaan pengapalan Mitsui OSK Lines dan Kawasaki Kisen masing-masing anjlok 3,4 persen dan 5,2 persen.

Saham perbankan merosot, dengan saham Mitsubishi UFJ Financial Group dan Sumitomo Mitsui Financial Group masing-masing melemah 2,8 persen dan 2,1 persen.

Di sisi lain, saham jaringan ritel barang diskon Don Quijote melambung 5,6 persen setelah mengumumkan perkiraan peningkatan penjualan sebesar 6,2 persen mencapai 1 triliun yen pada tahun fiskal yang berakhir Juni 2019.