Mantan Dirut BEI Sebut Harga 41,64% Saham Freeport Kemahalan

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Pemerintah melalui PT Inalum akan membeli 41,46% saham PT Freeport  Indonesia (PFI) senilai USD3,85 miliar. Namun, beberapa kalangan menilai harga dan mekanisme pembelian saham perusahaan tambang emas dan tembaga terbesar itu terlalu mahal.

Mantan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Tito Sulistio mengandaikan, pada saat PT Indocooper mendapatkan 9,36% saham PFI senilai USD400 juta dan jika 41,64%, seharusnya tak jauh dari USD1,7 miliar.

“Lalu kenapa jadi USD3,85 miliar?” tanya Tito kepada awak media, di Jakarta, Jumat (13/7/8/2018).

Lebih jauh, dia mempertanyakan sikap pemerintah terkait kontrak PFI yang akan berakhir pada ahun 2021. Hal itu terkait nilai saham Freeport McMoran (FCX), jika ada kepastian perpanjangan kontrak maka FCX akan naik.

“Kalau mau memperkecil nilai, sebaiknya kontraknya jangan diperpanjang dulu,” tegas dia.

Selanjutnya, Tito mempertanyakan metode pendanaan melalui pinjaman perbankan. Pasalnya, Indonesia telah memiliki pengalaman mendapatkan 9,36% saham PFI tanpa uang tunai, tapi mencicil dari hasil dividen.

“Dulu group indonesia yang diberi jatah beli freeport melalui PT Indocooper diberi bantuan berhutang modal awal dengan guarantee FCX (Freeport McMoran), lalu mencicil sisanya dari dividen sebelum mereka jual balik ke FCX dengan nila USD 400 juta,” cerita dia.