ANALIS MARKET (13/7/2018) : Sentimen Regional Berpotensi Jadi Katalis Pelemahan Rupiah Hari Ini

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, kemungkinan indeks di bursa Asia masih berlanjut menguat hari ini, terlihat dari indeks futures-nya yang hampir semuanya ‘hijau’, ditambah sentiment positif dari indeks di bursa global yang kompak naik semalam, walaupun harga minyak mentah dibuka turun pagi ini.

Adapun mata uang kuat Asia, Yen dan Sin Dolar dibuka melemah terhadap USDolar pagi ini.

“Kondisi ini bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah menuju kisaran Rp.14.390 - Rp.14.420 per USD dengan tetap dalam penjagaan BI,” jelas Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom SAM dalam laporan riset yang dirilis Jumat (13/7/2018).

Lebih lanjut, riset SAM juga menyebutkan, SKDU BI untuk Q2-2018 mencatat pertumbuhan sebesar 20,23%, diatas pertumbuhan SKDU pada Q1-2018 sebesar 8,23%. Pertumbuhan ini ditopang dengan faktor musiman puasa-lebaran yang biasanya diikuti dengan permintaan yang tinggi. Pertumbuhan ini juga diikuti dengan naiknya rata-rata kapasitas produksi dan penggunaan tenaga kerja.

Untuk Q3-2018, hasil survei mencatat ada pertumbuhan tetapi melambat. Peningkatan di SKDU ini mengkonfirmasi naiknya indeks penjualan eceran, dan keyakinan konsumen sebelumnya, yang bisa menjadi indikasi membaiknya pertumbuhan ekonomi di Q2-2018.

Sementara dari eksternal, inflasi AS pada Juni tercatat 2,9% yoy, naik dari 2,8% pada Mei. Inflasi Juni tersebut merupakan yang tertinggi sejak Februari 2012. Kendati angka inflasi menunjukkan kenaikan selama 6 bulan terakhir ini tetapi ini belum menjadi indikasi ekonomi AS menuju ‘overheating’ yang berpotensi membuat resesi.