ANALIS MARKET (27/6/2018) : IHSG Bergerak Cenderung Menurun Hari Ini

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, Bursa regional bergerak mendatar pagi ini.

Sebelumnya, Bursa Eropa dan Amerika bergerak mixed seiring kekuatiran pasar atas perang dagang global. Dow Jones naik 0.1% pada level 24,283.1 seiring rebound saham General Electric.

Adapun harga minyak mentah dunia naik diatas level US$ 70 per barrel didukung tingginya permintaan global.

Sementara itu, secara teknikal, Candlestick IHSG membentuk pola shooting star dekat level terendah sebelumnya pada 5,821. Penembusan ke bawah level tersebut berpotensi memicu koreksi lanjutan.

“Menyikapi beberapa kondisi tersebut diatas, kami memperkirakan IHSG bergerak cenderung menurun hari ini seiring aksi investor menunggu perkembangan isu perdagangan global serta hasil Pilkada serentak hari ini,” sebut analis Kiwoom Sekuritas dalam laporan riset yang dirilis Rabu (27/6/2018).

Lebih lanjut, riset Kiwoom juga menyebutkan beberapa aksi korporasi yang layak dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain;

ADHI - Perolehan kontrak baru 
PT Adhi Karya (ADHI) membukukan perolehan kontrak baru senilai Rp 5.5 Triliun pada 5M 2018, tumbuh 46.3% dibandingkan perolehan kontrak baru pada 4M 2018 sebesar Rp 3.8 Triliun. Perolehan kontrak bulan Mei berasal dari proyek Trans Park Bintaro senilai Rp 744 Miliar, Urban Jakarta Properti Cikunir senilai Rp 657.1 Miliar, dan Terminal Joyoboyo Surabaya senilai Rp 94.7 Miliar. 

AGRO - Rencana Rights Issue 
PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga (AGRO) telah mendapat persetujuan RUPSLB terkait rencana penerbitan 6 miliar lembar saham baru melalui proses rights issue. AGRO menargetkan perolehan dana mencapai Rp 2 Triliun dari proses rights issue. Dengan modal AGRO saat ini sekitar Rp 3.15 Triliun maka setelah rights issue total modal akan melewati Rp 5 Triliun sehingga AGRO masuk dalam kategori BUKU 3. 

PWON - Proyek properti di Bekasi Barat 
PT Pakuwon Jati (PWON) berencana membangun proyek properti baru pada tahun 2019 dengan nilai pembangunan proyek diperkirakan mencapai Rp 1.8 Triliun. Proyek diatas lahan seluas 3.6 Ha di kawasan strategis Bekasi Barat terdiri dari empat tower apartemen dan hotel dengan jumlah kamar sebesar 330 unit serta pusat perbelanjaan seluas kurang lebih 71,000 m2. Disisi lain, PWON melihat rencana Bank Indonesia merelaksasi kebijakan loan to value (LTV) belum akan berpengaruh langsung pada industri properti.