Asing Terus Nikmati Keuntungan Jika Indonesia Belum Miliki NPG
Pasardana.id - Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyebutkan bahwa peredaran uang akan terjadi di Indonesia dengan penerapan National Payment Gateway/NPG (gerbang pembayaran nasional) sendiri.
Selama ini peredaran uang terjadi di perusahaan asing, seperti Visa dan MasterCard.
"Aliran transaksi di Indonesia ini besar, buktinya Visa dan Master Card ada disini," kata Hari Siaga, Sekretaris Perusahaan PT BRI (Persero) Tbk di Sukabumi, Jawa Barat (Jabar), kemarin.
Dengan begitu, lanjut dia, perusahaan asing itu memperoleh keuntungan. Kemudian, uang itu baru masuk ke Indonesia.
“Apabila Indonesia memiliki gerbang pembayaran sendiri, maka akan meminimalisir dana perbankan yang keluar," ujarnya.
Ditambahkan, perbankan nasional juga memperoleh keuntungan lebih besar dari kebijakan tersebut, Bahkan, kebijakan ini membuat bank-bank di Indonesia lebih efisien.
“Saya percaya sistem perbankan Indonesia siap untuk menunjang NPG sendiri, meskipun harus ada investasi teknologi," jelasnya.
Asal tahu saja, Bank Indonesia (BI) saat ini sedang mengembangan National Payment Gateway (NPG) atau sebuah sistem untuk memproses transaksi pembayaran secara elektronik seperti kartu ATM/debit, kartu kredit dan uang elektronik di dalam negeri.
BI menyebutkan, saat ini pemrosesan transaksi kartu debit domestik masih ada yang dilakukan di luar negeri.
Menurut BI, NPG ini bisa meningkatkan ketahanan, kemandirian dan meningkatkan daya saing sistem pembayaran dalam negeri.
BI sebelumnya sudah menggandeng 4 bank nasional yang transaksi kartu debitnya mewakili 75% transaksi debit nasional, antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA).
Keempat bank ini akan bertindak sebagai acquirer yakni mampu melakukan kerja sama dengan pedagang untuk memproses transaksi dari uang elektronik yang diterbitkan.

