BI : Koordinasi Pengendalian Inflasi Perlu Terus Diperkuat
Pasardana.id - Koordinasi dalam pengendalian inflasi perlu terus diperkuat terutama dalam menghadapi sejumlah risiko.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Tirta Segara di Jakarta, Rabu (01/2/2017).
"Perlu ada penguatan koordinasi dengan pemerintah untuk menjaga laju inflasi sesuai sasaran di 3-5 persen," jelasnya.
Asal tahu saja, inflasi bulanan pada Januari 2017 seperti dilaporkan Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 0,97 persen (month to month/mtm) atau melompat dari Desember 2016 dan dibandingkan Januari 2016 yang masing-masing sebesar 0,42 persen (mtm) dan 0,51 persen (mtm).
BI pada akhir Januari 2017 hanya memperkirakan inflasi bulanan Januari 2017 sebesar 0,69 persen.
Direktur Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Sasmito Hadi Wibowo mengharapkan pemerintah bisa mengatasi faktor harga diatur pemerintah (administered price) untuk menekan tingkat inflasi nasional di 2017.
"Pemerintah harus mengambil kebijakan untuk mengendalikan inflasi, terutama dari administered price," kata Sasmito.
Dijelaskan, kenaikan harga BBM maupun tarif listrik untuk golongan tertentu bisa mendominasi penyebab inflasi pada 2017, sehingga harus ada upaya untuk mengendalikan harga tersebut, agar inflasi tidak melebihi angka proyeksi empat persen.
"Ini tergantung pemerintah, kalau inflasi sudah mendekati itu, mau diapakan. Apakah akan diambil kebijakan, misalnya tarif listrik tidak jadi dinaikkan. Tentu saya kira pemerintah akan evaluasi soal itu," tandasnya.

