Delapan Perusahaan Eropa Berminat Tanamkan Modal di Indonesia

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Selain menghadiri agenda utama G-20 pekan lalu, Presiden Joko Widodo yang ditemani oleh beberapa Menteri menyempatkan diri untuk bertemu dengan beberapa perusahaan Eropa.

Hasilnya, delapan perusahaan ternama Eropa menyatakan minatnya untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

“Mereka positif sekali. Investor Eropa yang berminat bergerak di sektor otomotif, pembangkit listrik, telekomunikasi, industri kosmetika, produsen alat kesehatan, alat pertahanan, pembangunan airport serta petrokimia dan jasa konstruksi," jelas Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Trikasih Lembong, dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa (11/7/2017).

Menurut Lembong, dalam pertemuannya dengan Presiden RI, perusahaan-perusahaan Eropa tersebut menyampaikan apresiasinya atas upaya pemerintah Indonesia dalam melakukan deregulasi.

“Dengan terjalinnya komunikasi tersebut, Kami berharap hal ini dapat berkontribusi positif terhadap meningkatnya realisasi investasi dari Eropa," kata Lembong.

Ditambahkan, dirinya juga menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Siemens AG dan KAI dan LEN Industry dibidang pengembangan perkereta-apian di Indonesia

“Diharapkan dari MoU ini, sektor perkereta-apian di Indonesia semakin berkembang dan dapat mengadopsi sistem yang telah diterapkan di negara-negara maju seperti Jerman. Faktor transfer of knowledge bagi industri perkereta-apian nasional merupakan faktor penting yang dikedepankan dalam kerjasama ini," terangnya.

Berdasarkan data BKPM, lima besar negara penyumbang Investasi EU di Indonesia adalah Belanda sebesar 53,5 persen, Inggris 34,6 persen, Jerman 4,2 persen, Prancis 3,8 persen dan Luksemburg 1,6 persen. Angka tersebut menunjukkan bahwa tipologi investasinegara-negara yang tergabung dalam EU, 88 persennya berasal dari Belanda dan Inggris.

Adapun realisasi Investasi Eropa termasuk Inggris di Indonesia dalam kurun waktu 2001-2016 mencapai US$ 202,9 miliar. Realisasi investasi tersebut tersebar pada 5 sektor utama yakni Pertambangan; Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi; Industri Makanan; Industri Kimia Dasar, Barang Kimia dan Farmasi; Hotel dan Restoran.

Sayangnya, dalam siaran pers tersebut, tidak disebutkan nama-nama dari ke-delapan perusahaan asal Eropa tadi.