Kendati Pendapatan Naik, Wahana Ottomitra Merugi Rp14,05 Miliar

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Persaingan ketat di industri pembiayaan nasional telah berdampak negatif terhadap kinerja keuangan emiten pembiayaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Selain kompetisi yang ketat, seretnya penyaluran kredit perbankan ke perusahaan pembiayaan nasional juga turut menghambat pertumbuhan kinerja keuangan emiten.

Hal sama juga dialami oleh PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF), setidaknya hingga Septermber 2015. Meski pendapatan tumbuh, perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor tersebut justru merugi. Rupanya, akumulasi antara ketatnya penyaluran kredit perbankan dan lonjakan beban operasi telah menyeret WOMF ke jurang kerugian.

Dari laporan keuangan per September 2015 yang diumumkan, Jumat (27/11) terungkap, WOMF mencatat kerugian sebesar Rp14,05 miliar pada Januari-September 2015. Padahal, di periode yang sama 2014, WOMF masih membukukan laba Rp41,7 miliar.

Kerugian WOMF per September 2015, antara lain, disebabkan oleh peningkatan beban usaha dan beban lain-lain sebesar 18,85% menjadi Rp1,291 triliun, dari Rp1,086 triliun per September 2014. Ini menyebabkan WOMF menderita rugi sebelum pajak sebesar Rp22,02 miliar, dibanding periode sama sebelumnya laba sebelum pajak Rp54,95 miliar.

Menariknya, di tengah kerugian tersebut pendapatan WOMF masih tumbuh sebesar 11,2% menjadi Rp1,270 triliun pada Januari-September 2015, dibandingkan Rp1,142 triliun pada periode yang sama 2014. Sebesar Rp691,17 miliar pendapatan WOMF per September berasal dari pembiayaan konsumen dan sekitar Rp349 miliar dari administrasi.

Kemerosotan kinerja keuangan perseroan ikut berdampak negatif terhadap harga saham WOMF. Pada periode 2 Januari 2015 sampai dengan 25 November 2015, saham WOMF telah turun sebesar 62,43%, dari Rp205 per unit menjadi Rp77 per unit. Pada transaksi sesi I di BEI, Jumat (27/11) saham emiten pembiayaan ini tercatat Rp77 per unit. (*)