Lepas 12,51 Miliar Saham Baru, Wika Realty Incar Dana Hingga Rp3,1 Triliun

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - PT. Wijaya Karya Realty Tbk berencana melakukan penawawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) dengan melepas 12.510.000.000 lembar saham atau nilai nominal Rp100 per saham atau setara 25% dari total saham perseroan setelah proses IPO.

Untuk itu anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menunjuk PT BNI Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas dan
PT Danatama Makmur Sekuritas selaku penjamin emisi.

Menurut Direktur PT BNI Sekuritas, Reza Benito Zahar mengatakan, calon emiten properti itu akan menawarkan saham dengan harga pelaksanaan Rp95 hingga Rp255 perlembar saham. Dengan demikian perseroan berpotensi meruap dana sebesar Rp2.439.450.000.000 hingga Rp3.190.050.000.000.

“Nantinya dana hasil IPO akan digunakan seluruhnya  modal kerja dan akuisisi perusahaan,” kata dia.

Ia merinci, sekitar 20% dana tersebut akan digunakan untuk modal kerja pengembangan proyek perusahaan,  43% untuk akuisisi tanah, 10% untuk pembuatan perusahaan joint venture dan sektar 27% untuk akuisisi perusahaan.

Sementara untuk jadwal pelaksanaan IPO, masa penawaran awal direncanakan tanggal 24 April - 2 Mei 2018, perkiraan tanggal efektif  9 Mei 2018, perkiraan masa penawaran umum tanggal 14 Mei 2018, perkiraan tanggal penjatahan saham, tanggal 15 Mei 2018, distribusi saham dan pengembalian uang pesanan tanggal 16 Mei 2018 dan pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia diharapkan pada tangggal 17 Mei 2018.

Untuk diketahui, total aset perseroan tercatat sebesar Rp 6,27 triliun,t otal kewajiban Rp3,73 triliun, total ekuitas Rp 255 Triliun dan penjualan 2017 sebesar Rp1,52 triliun atau turun 25,8% dibanding tahun 2016 yang sebesar Rp2,05 triliun. Sementara PBV 1.6X.

Direktur Keuangan PT Wika Realty Tbk, Adang Hamdani menjelaskan, penurunan penjualan itu disebabkan lesunya permintaan properti dan sebagian produk perseroan yang tengah dalam pengembangan.

“Tapi tahun 2018 kami harapkan dapat mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sebesar 50% dari tahun 2017,” kata dia.

Untuk mendukung target itu, perseroan pada tahun ini tengah menyiapkan 22 proyek properti baru di sekitaran Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi yang merupakan kawasan terintergrasi dengan saranan angkutan umum massal milik induk usaha.

Guna memperkuat laju ekpansi, perseroan juga tengah mengincar tambahan persedian lahan di Jakarta Selatan seluas 2 hektare, Kelapa Gading seluas 1,9 hektare, Dewi Sartika seluas 1,3 hektare, Bandung Selatan 64 hektare, Surabaya Utara seluas 178 hektare, Palembang seluas 20 hektere dan Manado seluas 200 hektare.