ANALIS MARKET (10/4/2018) : Rupiah Berpotensi Menguat di Dorong Penguatan Mata Uang Regional

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, Indeks futures di bursa Asia bergerak bervariasi, indikasi indeks di bursa Asia cenderung naik terbantu dengan sentiment positif dari bursa global yang kompak naik semalam (09/4), ditambah dengan harga minyak mentah yang dibuka naik pagi ini.

Adapun mata uang kuat Asia dibuka menguat terhadap US Dolar.

“Kondisi ini bisa menjadi sentimen penguatan rupiah menuju kisaran Rp.13.740 - Rp.13.760 per USD (kurs tengah Bloomberg), dengan tetap dalam penjagaan BI,” jelas Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom SAM dalam laporan riset yang dirilis Selasa (10/4/2018).

Lebih lanjut, riset juga menyebutkan, Survei Penjualan Eceran (SPE) BI untuk Februari 2018 masih melambat walaupun membaik dibandingkan Januari 2018.

Sementara secara tahunan, SPE Februari 2018 tersebut masih melambat dibandingkan Februari 2017. Untuk Maret 2018 diperkirakan membaik secara bulanan, tetapi secara tahunan masih melambat dibandingkan Maret 2017.

Dengan demikian, kinerja untuk Q1-2018 kemungkinan masih melambat dibandingkan Q1-2017. Perlambatan ini membuat perkiraan pertumbuhan ekonomi Q1-2018 menjadi kurang meyakinkan.

Sementara itu, Pemerintah memberikan fasilitas pengurangan pajak penghasilan badan dalam bentuk tax holiday sebesar 10%-100% pada 17 industri sebagai upaya membuat investasi menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi. Pelaku usaha merespon positif kebijakan ini. Kemungkinan kebijakan ini akan efektif mendorong investasi di tahun 2019.