Sasar Investor Institusi, Mandiri Investasi Luncurkan Reksa Dana Pasar Uang Syariah
Pasardana.id - Potensi bertumbuhnya Reksa Dana Syariah di Indonesia sangat besar. Sayanganya, hingga akhir bulan Agustus 2017 nilai NAB (nilai aktiva bersih) Reksa Dana Syariah masih sekitar 5% dari total NAB sebesar Rp. 410 Triliun.
Menyikapi peluang tersebut, PT Mandiri Manajemen Investasi (Mandiri Investasi) meluncurkan produk reksa dana pasar uang syariah kedua.
Plt Direktur Utama PT Mandiri Manajemen Investasi, Endang Astharanti mengatakan, bahwa produk ini lebih menyasar investor institusi. Dan hingga saat ini, produk tersebut telah dipesan dengan nilai Rp100 miliar hingga Rp150 miliar.
"Bahkan sampai akhir tahun, produk ini akan mencapai Rp200 miliar," kata Endang di Jakarta, Jumat (27/10/2017).
Ia menjelaskan, produk ini sebagai pelengkap produk syariah setelah pada bulan April 2017 lalu, perseroan meluncurkan Reksa Dana Mandiri Bukareksa Pasar Uang Syariah yang bekerjasama dengan Bukalapak dan Bareksa (Bukareksa).
"Produk ini lebih ke nasabah ritel dan sambutannya sangat bagus karena telah menjaring 3000 nasabah dan NAB Rp17 Miliar," terang dia.
Ia berharap, dengan produk ini akan dapat mendongkrak porsi reksa dana syariah nasional. Pasalnya, ketersedian reksa dana syariah masih terbatas dibandingkan total produk Reksa Dana yang ada di pasar.
Per Agustus 2017 saja, jumlah produk Reksa Dana Syariah baru sebanyak 160 produk atau hanya sebesar 9,8% dibandingkan total produk Reksa Dana di Indonesia yang sebanyak 1.629 produk.
Sedangkan dari sisi permintaan, tantangannya adalah masih rendahnya tingkat pemahaman masyarakat tentang pentingnya berinvestasi khususnya dengan menggunakan Reksa Dana Syariah.
Hal ini dapat dilihat dari data OJK per Juni 2017, dimana tingkat Literasi Pasar Modal Indonesia hanya 4,4% dan tingkat Inklusi hanya sebesar 1,3% dari penduduk Indonesia.
"Tentunya hal ini juga harus didukung dari sisi Regulasi untuk memperbanyak underlying. Di sisi permintaan Mandiri Investasi akan terus ikut berperan aktif dalam meningkatkan literasi dan inklusi di bidang pasar modal khususnya Reksa Dana termasuk Reksa Dana Syariah," terang dia.Â
Sementara itu, Chief Investment Officer (CIO) PT Mandiri Manajemen Investasi, Alvin Pattisahusiwa menambahkan, pilihan produk Reksa Dana Syariah terdiri dari berbagai kelas aset, baik Saham, Pendapatan Tetap, Campuran dan Pasar Uang serta Terproteksi.
"Mandiri Investasi juga telah menerbitkan Reksa Dana Syariah Berbasis Aset Luar Negeri yang cukup diminati investor baik individual dan institusi," terang dia.
Sementara itu, selain meluncurkan produk syariah baru, Mandiri Investasi juga akan segera membentuk Unit Pengelola Investasi Syariah (UPIS) yang akan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelaksanaan pengelolaan investasi syariah dan pengembangan reksa dana syariah.
Hal ini merupakan implementasi dari Peraturan OJK no. 61 tahun 2016 yang mewajibkan seluruh Manajer Investasi yang mengelola Reksa dana syariah untuk mendirikan Manajer Investasi Syariah (MIS) atau membentuk Unit Pengelola Investasi Syariah (UPIS).
Dalam pembentukan UPIS ini, MMI telah mempersiapkan SDM yang telah dibekali dengan pengetahuan tentang pasar modal syariah yang nantinya akan menjadi partner Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang telah ada sebelumnya.
Â

