2018, Mandiri Investasi Genjot Alternatif Investasi 8% Dari NAB

istimewa

Pasardana.id - PT Mandiri Manajemen Investasi tengah gencar melakukan penilaian dan uji kepatutan terhadap perusahaan, proyek infrastruktur dan properti akan diramu menjadi efek alternative investasi. Diharapkan nilai aktiva bersih (NAB) alternative investasi mencapai Rp5 triliun atau 8% dari total capaian tahun 2018.

Direktur Utama PT Mandiri Manajemen Investasi, Alvin Pattisahusiwa memperkirakan total NAB yang diraih hingga akhir tahun 2017 mencapai Rp51 triliun. Sedangkan pada akhir Nopember 2017 mencapai Rp50 triliun.

"Jadi akhir tahun ini tidak jauh jauh dari angka Rp51 triliun," kata Alvin di Jakarta, Kamis(14/12/2017).

Sementara untuk tahun depan, kata dia, pihaknya memasang target pertumbuhan sebesar 25% dari total NAB akhir tahun 2017. Dana kelolaan itu akan di topang produk produk reksa dana pasar uang dan reksa dana terproteksi. Tapi tahun depan , pihaknya akan mendorong pertumbuhan NAB yang berasal dari alternative investasi.

"Tahun ini total alternative investasi mencapai 4% dari total NAB maka tahun depan kami targetkan naik menjadi 8% dari total NAB," harap dia.

Sementara itu, Head of Alternative investasi Mandiri Investasi, Nugroho Dwi Prasetyo mengatakan, pihaknya sedangkan melakukan uji tuntas terhadap berapa proyek, perusahaan dan properti yang akan ditawarkan efek-nya kepada investor.

"Paling tidak kami akan menerbitkan 7 produk alternative investasi," kata dia.

Ia merinci, tahun depan akan menerbitkan dua hingga 3 produk reksa dana pendapatan terbatas (RDPT ) dari perusahaan energy baru terbarukan. Sedangkan, Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset ( KIK ) EBA juga ditergetkan menerbitkan dua hingga tiga produk dari proyek infrastruktur, telekomunikasi , penerbangan, perbankan dan keuangan mikro.

"Dari KIK EBA dan RDPT kami harapkan menambah NAB sebesar Rp4 triliun," kata dia.

Terakhir, pihaknya juga tengah melakukan uji tuntas terhadap beberapa aset properti untuk diterbitkan Dana Investasi Realeestate ( DIRE). Diharapkan tahun depan akan menerbitkan satu DIRE.

"Kalau DIRE nilai paling dibawah Rp1 triliun," ujar dia.