Reksa Dana Syariah Belum Bisa Lampaui Reksa Dana Syariah Konvensional

foto : istimewa

Pasardana.id - Majoris Asset Management (MAM) memandang produk reksa dana syariah belum meraih pertumbuhan lebih besar dibandingkam reksa dana konvensional.

Hal ini dilihat dari 109 produk reksa dana syariah yang aktif pada Juli 2016, hanya menghasilkan pengelolaan aset dan produk-produk tersebut sekitar 3% dari total Asset Under Management/AUM (dana kelolaan reksa dana).

Sementara itu, Pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah merilis kebijakan Penerbitan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 33 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Program Pensiun Berdasarkan Prinsip Syariah.

Begitupula POJK Nomor 67 Tahun 2016 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi, dan Perusahaan Reasuransi Syariah diharapkan meningkatkan kebutuhan produk syariah.

“Kami sangat yakin kebutuhan produk syariah akan naik," kata Nene Harmulyo, Direktur MAM.

Penambahan produk invetasi syariah diharapkan memenuhi kebutuhan institusi syariah. Jumlah lembaga ini dikabarkan terus meningkat.

“Mereka ingin produk syariah yang lebih banyak, lebih beragam, dan performanya baik," ucapnya.

Sementara itu, Majoria Saham Syariah Indonesia (RD MSSI) diterbitkan MAM. Dari hal ini dipatok dana kelolaan sebesar Rp1 triliun pada 2017 atau naik lima kali lipat dibandingkan 2016 dari Rp200 miliar.

“Kami menargetkan dana kelolaan dari produk RD MSSI sebesar Rp200 miliar," jelas Tandy Cahyadi, Head of Business Development MAM di Jakarta, akhir pekan lalu.

RD MSSI dapat dibeli mulai Rp1 juga dengan imbal hasil sebesar 16%-18% per tahun, Namun, angka ini akan disesuaikan dengan perkembangan pasar.

Pada sisi lain poduk reksa dana terproteksi juga akan diluncurkan MAM pada 2017. Namun, bulan peluncuran ini belum bisa disebutkannya sekarang.

“Kami masih menunggu perkembangan kondisi pasar," ujarnya.

Sebelumnya, perusahaan ini telah menyediakan Majoris Saham Alokasi Dinamik dan Majoris Obligasi Utama Indonesia.

Â