Optimalisasi Ekonomi Digital Diyakini Mendorong Perekonomian Nasional Tumbuh 7 Persen (yoy)

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Pemanfaaatan revolusi digital dalam kegiatan ekonomi di masyarakat dapat mendorong perekonomian nasional untuk tumbuh mencapai tujuh persen (year on year/yoy).

"Kami meyakini bahwa revolusi digital yang tengah berlangsung ini apabila dapat dimanfaatkan dengan baik akan mampu membawa Indonesia pada lintasan pertumbuhan ekonomi sekira tujuh persen per tahun," ungkap Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo dalam seminar bertajuk “Globalisasi Digital Optimalisasi Pemanfaatan Big Data" di Jakarta, Rabu (09/8/2017).

Bahkan, jika hambatan-hambatan dalam pemanfaatan teknologi digital dapat diatasi, Agus memperkirakan digitalisasi ekonomi mampu memberikan nilai tambah sebesar 150 miliar dolar AS terhadap PDB Indonesia pada 2025.

Hambatan yang dimaksud, yaitu belum maksimalnya pemanfaatan teknologi digital karena kualitas layanan internet yang tertinggal dibandingkan negara lain. Hambatan lain adalah investasi di bidang teknologi informasi (TI) yang rendah.

"Investasi TI di sektor-sektor utama pemberi kontribusi ke pertumbuhan ekonomi seperti manufaktur dan pertambangan relatif masih rendah, bahkan cenderung lebih rendah dibandingkan negara-negara dalam kelompok yang sama," tutur Agus.

Lebih lanjut dijelaskan, saat ini, dunia berada pada era revolusi digital, dengan aktivitas dan layanan digital yang telah menyentuh seluruh sendi kehidupan. Meluasnya berbagai aktivitas berbasis digital tersebut telah menciptakan data yang berjumlah sangat besar, bervariasi dan dihasilkan secara sangat cepat (real time), atau yang dikenal sebagai Big Data.

"Data yang sangat besar tersebut menyimpan begitu banyak informasi dan pengetahuan yang apabila dapat diolah dengan baik, dapat memberikan manfaat yang luar biasa," terang Agus.

Adapun Bank Indonesia, lanjut Agus, sejak tahun 2014, telah mulai mengintensifkan pemanfaatan Big Data sebagai salah satu informasi pendukung dalam memperkuat proses pengambilan keputusan.

Di jajaran pemerintah pun, Big Data telah digunakan dalam membantu pengambilan kebijakan. Oleh beberapa pemerintah daerah, pemanfaatan Big Data telah diwujudkan dalam bentuk penerapan kota cerdas (smart city), yang bertujuan mengelola dan mengendalikan sumber daya secara lebih efektif dan efisien guna memaksimalkan pelayanan publik.

Selain lembaga publik, Big Data pun menjadi salah satu acuan di berbagai sektor industri. Di sektor lembaga keuangan, pemanfaatan Big Data telah digunakan secara aktif dalam peningkatan layanan terhadap nasabah serta mendeteksi maupun mencegah penipuan (fraud).

Di sektor perdagangan dan transportasi, khususnya yang berbasis digital, Big Data juga telah dimanfaatkan secara intensif untuk meningkatkan transaksi dan memperluas target pelanggan baru.

Sementara itu, di Indonesia sendiri, pertumbuhan perusahaan-perusahaan rintisan berbasis digital luar biasa marak, baik di perdagangan barang dan jasa (e-commerce), moda pembayaran, maupun pembiayaan. Adapun jumlah pengguna internet yang berbelanja secara online pada 2016 telah mencapai 24,74 juta orang.

Dalam perhitungan BI, selama 2016, para pengguna jasa perdagangan daring atau "e-commerce" tersebut telah membelanjakan 5,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp75 triliun atau jika dibagi per individu pengguna "e-commerce" di Indonesia rata-rata membelanjakan Rp3 juta per tahun.

"Selain e-commerce, revolusi digital di Indonesia juga telah menyentuh sektor keuangan karena jumlah perusahaan teknologi finansial di Indonesia yang dalam dua tahun terakhir (2015-2016) tumbuh pesat sebesar 78 persen," terang Agus.

Sayangnya, banyak masyarakat Indonesia yang belum menikmati manfaat dari revolusi digital. Hal itu terlihat dari rasio antara jumlah pengguna internet dan jumlah penduduk di Indonesia yang rendah, yakni sekitar 51 persen pada 2016. Angka itu masih relatif jauh dibawah negara-negara tetangga, seperti Malaysia yang sebesar 71 persen dan Thailand 67 persen. Di Inggris dan Jepang bahkan sudah mencapai di atas 90 persen.

"Ini jadi tantangan kita bersama," tandas Agus.