Tahun Ini GMFI Genjot Pertumbuhan Investasi Hingga 400%

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) di tahun 2018, menargetkan pertumbuhan investasi hampir 400% dari realisasi investasi di tahun 2017.

Direktur Utama GMFI, Iwan Joeniarto mengatakan, target investasi diatas USD 100 Juta akan digunakan untuk sejumlah program organic maupun inorganic yang utamanya berfokus pada ekspansi bisnis dengan menambah international footprint GMF, serta beberapa strategic initiatives dalam rangka peningkatan kapasitas dan kapabilitas perusahaan.

"Investasi yang signifikan ini diharapkan tidak hanya sekedar meningkatkan pendapatan GMF di tahun-tahun mendatang, namun juga akan meningkatkan pasar perawatan pesawat yang bisa digarap oleh GMF," ujar Iwan di Jakarta, Rabu (28/2/2018).

Sedangkan target pendapatan tahun 2018, Iwan menargetkan mampu tumbuh diatas 15% dibandingkan capaian pendapatan tahun 2017.

"Dengan target tersebut, perusahaan optimis pertumbuhan laba bersih di 2018 meningkat lebih dari 10% sehingga bisa kembali mencapai angka double-digit," ujar dia.

Sementara itu, di tahun 2017 lalu, GMFI membukukan pendapatan operasional senilai USD439,3 juta atau mengalami kenaikan sebesar 13% dibandingkan pendapatan 2016 yang sebesar USD388,7 juta. Sedangkan laba bersih GMF sepanjang tahun 2017 tercatat sebesar USD50,9 juta.  

"Maka dari itu, laba bersih GMF tahun 2017 meningkat 15,3% yoy," ucap dia.

Lebih lanjut, Iwan Joeniarto menguraikan, pertumbuhan pendapatan maupun laba bersih tahun ini didukung oleh semua lini bisnis perusahaan yang telah berkontribusi dalam pencapaiannya.

Adapun porsi pendapatan terbesar datang dari lini bisnis perawatan komponen pesawat sebesar 31% diikuti Base Maintenance sebesar 22%, line maintenance 21% dan Engine Maintenance 19%.

"Disamping itu, pertumbuhan kinerja Perusahaan juga didukung oleh program efisiensi yang terus berlanjut dan telah diterapkan oleh Perusahaan dari tahun ke tahun," tambahnya.

Sementara itu, emiten infrastruktur itu juga mengalami kenaikan total aset yang signifikan di tahun 2017 yang tercatat sebesar 22% dari USD442,6 Juta pada tahun 2016 menjadi USD 539,2 Juta pada tahun 2017.

Kenaikan aset tersebut dipengaruhi oleh aksi korporasi besar, di mana perusahaan melakukan pelepasan sahamnya kepada publik di tahun 2017 dan berhasil menghimpun dana sebesar Rp. 1,129 triliun.

"Hal ini juga berpengaruh terhadap peningkatan signifikan ekuitas perusahan sebesar 77%. Sementara itu, dari sisi arus kas tahun 2017 juga mengalami peningkatan sebesar 38% dibandingkan tahun 2016," jelas dia.

 

Â