SMF Ajak Dana Pensiun Ambil Bagian di Instrumen Investasi EBA-SP
Pasardana.id - PT Sarana Multigriya Finansial (persero) atau SMF, menggelar sosialisasi dan edukasi instrumen Efek Berangun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) kepada pelaku jasa keuangan, dengan menggandeng PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) di Jakarta, Rabu (22/3/2017).
Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo mengungkapkan, sosialisasi ini merupakan salah satu upaya aktif SMF dalam rangka memberikan informasi dan pemahaman terkait instrument EBA-SP kepada investor.
"Tujuan dari sosialisasi tersebut untuk meningkatkan pemahaman pemangku kepentingan, khususnya para Pelaku Jasa Keuangan terkait EBA-SP, yang merujuk kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.23 tahun 2014, tentang Pedoman Penerbitan Pelaporan Efek Beragun Aset Berentuk Surat Partisipasi dalam Rangka Pembiayaan Sekunder Perumahan, dan sekaligus mengenai benefit berinvestasi pada produk EBA-SP," tutur Ananta.
Dijelaskan, keuntungan berinvestasi di EBA-SP dibanding instrumen investasi lain adalah; EBA-SP termasuk instrumen yang dipersamakan dengan surat berharga negara (SBN) sesuai kriteria ketentuan POJK Nomor 36/2016 yang memiliki rating AAA dan diterbitkan oleh PT SMF, yang memang khusus didirikan oleh pemerintah untuk membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan.
"Semua EBA KPR yang telah diterbitkan mendapatkan rating idAAA dari Pefindo, rating tersebut mencerminkan kemampuan dan kemauan untuk membayar kewajiban tepat waktu sangat kuat," terangnya.
Ananta berharap, sosialisasi ini dapat mendukung pengembangan Pasar Pembiayaan Sekunder Perumahan (PPSP), demi mendukung program Satu Juta Rumah yang telah dicanangkan oleh Pemerintah.
"Kami berharap para investor menjadi semakin confidence untuk berinvestasi pada efek yang diterbitkan oleh PT SMF, baik berbentuk EBA-SP, maupun surat utang, mengingat PT SMF merupakan BUMN yang dimiliki 100% oleh pemerintah dengan peringkat idAAA," tukasnya.
Lebih lanjut, Ananta mengajak investor termasuk Dana Pensiun untuk ambil bagian di EBA-SP yang merupakan salah satu sumber pembiayaan perumahan agar terwujud kepemilikan rumah layak dan terjangkau bagi masyarakat.
“SMF sebagai BUMN di bawah Kementerian Keuangan didirikan untuk mewujudkan program penyediaan rumah. Masyarakat kelas menengah ke bawah butuh angsuran terjangkau dengan jumlah tetap. Itu bisa diperoleh dari tenor pinjaman yang panjang sehingga angsuran lebih rendah, juga butuh tingkat suku bunga tetap," jelas Ananta.
Itu sebabnya, pihaknya menargetkan tahun ini akan menerbitkan EBA-SP senilai Rp2 triliun, sedangkan target penyaluran pembiayaan sebesar Rp5,7 triliun.
Sementara itu, Direktur BTN, Iman Nugroho Soeko mengatakan, masyarakat kelas menengah ke bawah, memerlukan angsuran yang terjangkau dengan jumlah yang tetap.
Hal ini dapat dicapai dengan dua hal, yaitu; tenor pinjaman yang panjang sehingga angsuran lebih rendah, dengan demikian didapatkan sumber dana jangka panjang.
"Kedua, tingkat suku bunganya tetap, sehingga besarnya angsuran juga tetap," tandasnya.

