Defisit Anggaran Pada Akhir 2017 Diyakini Masih Bisa Mencapai 2,67 Persen dari PDB
Pasardana.id - Kementerian Keuangan memproyeksikan defisit anggaran pada akhir 2017 bisa mencapai 2,67 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau di bawah target yang ditetapkan dalam APBNP sebesar 2,92 persen terhadap PDB.
Demikian diungkapkan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Suahasil Nazara di Jakarta, Senin (13/11/2017).
“Kita sudah buat proyeksi untuk dua bulan ke depan, dan masih yakin outlook defisitnya di kisaran 2,67 persen," ujar Suahasil.
Dijelaskan, perkiraan realisasi itu telah memperhitungkan optimalisasi penerimaan dari sektor pajak maupun penyerapan belanja negara yang hingga akhir tahun bisa mencapai 95 persen.
"Kita akan melihat pengeluaran, karena tidak semua bisa dilakukan dengan cepat. Untuk transfer ke daerah hingga akhir tahun juga ada yang masih dihitung ulang," ungkapnya.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat defisit transaksi berjalan (CAD) pada kuartal III 2017 sebesar US$4,3 miliar atau turun menjadi 1.65% terhadap PDB, dari Rp4,8 miliar yang merupakan 1.91% dari PDB pada kuartal sebelumnya.
Adapun Menko Perekonomian Darmin Nasution dan Menkeu Sri Mulyani memprediksi pertumbuhan ekonomi tahun ini dapat mencapai 5.1% - 5.17%, dimana pada kuartal IV diperkirakan dapat mencapai 5.2% - 5.3%.
Sementara itu, Pemerintah juga mengakui daya beli lemah dengan salah satu indikator masih belum tingginya pertumbuhan kredit.
Adapun data BPS baru-baru ini menyebutkan, konsumsi rumah tangga terlihat masih tumbuh melambat. Sementara pertumbuhan ekonomi Q3-2017 yang tercatat sebesar 5,06% yoy, terbantu dengan ekspor dan investasi.
“Perlambatan daya beli ini dikawatirkan bersifat struktural terkait masalah ketenagakerjaan di Indonesia yang semakin beralih ke sektor informal yang tidak mempunyai kepastian pendapatan," ungkap Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom Samuel Aset Manajemen dalam laporan risetnya baru-baru ini.

