ANALIS : Penurunan BI Rate Memberikan Indikasi Bahwa Imbal Hasil Obligasi Akan Mampu Konsisten Untuk Berada di Level Rendah
Pasardana.id - Riset harian Indo Mitra Sekuritas menyebutkan, pagi ini pasar obligasi akan bergerak bervariatif.
Maximilianus Nico Demus, Head of Research Division PT Indo Mitra Sekuritas menjelaskan, di satu sisi, obligasi bertenor 5 tahun sudah tidak memiliki ruang untuk menguat oleh sebab itu besar kemungkinan akan terjadi penurunan.
“Sehingga diperkirakan akan dibuka melemah dengan potensi melemah terbatas," kata Nico kepada Pasardana.id, di Jakarta, Rabu (23/8/2017).
Lebih lanjut dikatakan, untuk obligasi bertenor 10 tahun hingga 20 tahun akan dibuka menguat dengan potensi menguat. Angin sorga yang diberikan BI cukup mampu mengubah keinginan obligasi bertenor 20 tahun dari penurunan menjadi kenaikkan.
Penurunan BI rate memberikan indikasi bahwa imbal hasil obligasi akan mampu konsisten untuk berada di level rendah.
“Tentu hal ini merupakan sesuatu yang baik, hanya saja yang diharapkan sesungguhnya dari penurunan BI Rate adalah penurunan suku bunga kredit sesegera mungkin. Ini penting karena ketika suku bunga rendah, bank diharuskan mendorong kreditnya dibandingkan depositonya untuk mendorong perekonomian untuk tumbuh, khususnya kredit mikro. Akan sia sia apabila BI Rate yang telah diubah menjadi BI 7 D RR, ternyata tidak bisa melakukan penetrasi khusus kredit mikro," terang Nico.
Ditambahkan, bagi obligasi penurunan BI Rate sendiri merupakan sesuatu yang baik karena akan mendorong kenaikkan harga obligasi yang selalu stagnan dalam beberapa pekan terakhir.
Secara teknikal, pola triangle pada imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun, ternyata menembus kebawah, sehingga dapat dikonfirmasi bahwa obligasi bertenor 10 tahun akan mengalami penurunan imbal hasil.
“Kami merekomendasikan jual untuk obligasi bertenor 5 tahun, beli bagi obligasi bertenor 10 tahun hingga 20 tahun," tandas Nico.

