Utang Luar Negeri Indonesia per Akhir Januari 2018 Sebesar 357,5 Miliar Dollar AS

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Bank Indonesia melaporkan, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir Januari 2018 tercatat sebesar 357,5 miliar dolar AS, yang terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral yakni sebesar 183,4 miliar dolar AS, serta utang swasta sebesar 174,2 miliar dolar AS.

Melansir laman BI, Jumat (16/3) disebutkan bahwa ULN Indonesia per akhir Januari 2018 tersebut, tumbuh stabil sebesar 10,3% (yoy), sejalan dengan kebutuhan pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur dan kegiatan produktif lainnya.

Dijelaskan, perkembangan ULN pemerintah sejalan dengan kebijakan fiskal untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan kegiatan produktif dan investasi.

Adapun ULN pemerintah pada akhir Januari 2018 tercatat 180,2 miliar dolar AS yang terdiri dari SBN (SUN dan SBSN/Sukuk Negara) yang dimiliki oleh asing/non-residen sebesar 124,5 miliar dolar AS dan pinjaman kreditur asing sebesar 55,7 miliar dolar AS.

“ULN pemerintah diprioritaskan pemanfaatannya untuk kegiatan yang sifatnya produktif dan merupakan investasi dalam rangka menunjang pertumbuhan ekonomi, antara lain; berupa belanja infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial, serta untuk menunjang kemampuan membayar ULN tersebut,” demikian laporan BI.

Lebih lanjut diungkapkan, struktur ULN pemerintah juga tetap sehat, yang tercermin pada jangka waktu yang didominasi ULN jangka panjang dan biaya ULN yang lebih efisien.

Sementara itu, ULN pemerintah jangka panjang pada Januari 2018 mencapai sekitar 98% dari total ULN pemerintah. Sementara itu, biaya ULN Pemerintah saat ini sudah semakin rendah seiring dengan meningkatnya kepercayaan investor terhadap Indonesia yang didukung oleh membaiknya fundamental perekonomian dan peringkat utang Indonesia.

Adapun ULN swasta pada akhir Januari 2018 terutama dimiliki oleh sektor keuangan, industri pengolahan, listrik, gas, dan air bersih (LGA), serta pertambangan.

Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 72,2%, relatif sama dengan pangsa pada periode sebelumnya.

Pertumbuhan ULN secara tahunan di sektor keuangan tercatat meningkat, sementara pertumbuhan ULN sektor industri pengolahan dan sektor LGA melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Di sisi lain, ULN sektor pertambangan mengalami kontraksi pertumbuhan.

Perkembangan ULN total pada Januari 2018 tetap terkendali dengan struktur yang sehat. Hal ini tercermin antara lain dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir Januari 2018 yang tercatat stabil di kisaran 34%. Rasio tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan rata-rata negara peers.

Berdasarkan jangka waktu, struktur ULN Indonesia pada akhir Januari 2018 tetap didominasi ULN berjangka panjang yang memiliki pangsa 85,9% dari total ULN.

“Bank Indonesia berkoordinasi dengan Pemerintah terus memantau perkembangan ULN dari waktu ke waktu untuk meyakinkan bahwa ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian,” demikian pernyataan BI.