Pemantauan Status Suspend BLTA Dinilai Terlalu Lama
Pasardana.id - Manajemen PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) menilai PT Bursa Efek Indonesia selaku operator pasar modal terlalu lama melakukan evaluasi status penghentian sementara (Suspend) perdagangan efek emiten pelayaran yang berkode BLTA tersebut.
Direktur BLTA, Anthony Budiawan mengatakan, PT Bursa Efek Indonesia sudah tidak punya alasan untuk tetap men-suspend, karena proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) telah disepakati dengan konversi menjadi saham seri A sebanyak 11.932.486.068 lembar saham pada tahun 2015.
“Dan kuartal III 2017 kami telah membukukan laba bersih Rp42,5 miliar. Jadi kami nilai BEI terlalu lama melakukan pemantauan,” ujar Budiawan di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/3/2018).
Lebih lanjut dia menceritakan, BLTA diminta menghadirkan Presiden Komisaris BLTA, Hadi Surya dalam pertemuan dengan BEI sebagai salah satu syarat sebelum memutuskan untuk mencabut status suspend tersebut. Tapi, dia mengakui agak sulit untuk mennghadirkan Hadi Surya karena sering tidak berada di Jakarta.
“Kami tidak tahu, kenapa mesti kehadiran Preskom kami sebagai salah satu syarat untuk memncabut suspend,” kata dia.
Budiawan berharap, rencana pertemuan BEI dan BLTA berikutnya pada dua minggu kedepan akan dapat berlangsung dan menemukan titik terang terkait status tersebut.
“Kami harap setelah pertemuan itu segera dapat dibuka lagi dalam satu dua bulan,” kata dia.
Dijelaskan, dengan status suspend itu, ruang gerak perseroan untuk menggalang dana melalui pasar modal seperti melakukan rigth issue dan penerbitan tidak memungkinkan. Sementara untuk mencari pembiayaan perbankan, status gagal bayar masih melekat.
“Dengan status itu kami tidak bisa membeli kapal baru,” kata dia,
Sehingga untuk meningkatkan kapasitas bisnis, jelas dia, sejak tahun lalu, perseroan telah menerapkan strategi penyewaan dua kapal tanker pada tahun 2017. Dan tahun 2018 direncanakan akan kembali menyewa dua hingga empat.
“Kami sesuaikan dengan kebutuhan bisnis, tapi kalau nambah dua kapal sewa akan meningkatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 20% tahun 2018,” harap dia.

