Januari 2018 Neraca Perdagangan Defisit US$677 Juta, Analis : Indikasi Naiknya Permintaan Domestik
Pasardana.id - Neraca perdagangan bulan Januari 2018 tercatat defisit sebesar US$677 juta, dari sebelumnya defisit sebesar US$220,1 juta pada Desember 2017.
Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom Samuel Aset Manajemen dalam laporan risetnya yang dilansir dari laman resmi SAM, Senin (19/2/2018) mengungkapkan, defisit ini karena ekspor tumbuh dibawah pertumbuhan impor.
Sementara itu, kenaikan ekspor karena naiknya ekspor non migas, sedangkan naiknya impor terjadi pada migas dan non migas.
Adapun kenaikan impor terjadi di semua komponen impor, termasuk naiknya impor bahan baku/penolong.
"Naiknya impor sebagai indikasi naiknya permintaan domestik seiring dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi," ungkap Lana.
Sementara itu, BI dalam laporannya Kamis (15/2), menyebutkan bahwa defisit neraca perdagangan tersebut tidak terlepas dari peningkatan kegiatan produksi dan investasi, sejalan dengan membaiknya prospek perekonomian domestik, serta pengaruh kenaikan harga barang impor.
Ke depan, kinerja neraca perdagangan diperkirakan membaik seiring berlanjutnya pemulihan ekonomi dunia dan harga komoditas global yang tetap tinggi. Perkembangan tersebut akan mendukung perbaikan prospek pertumbuhan ekonomi dan kinerja transaksi berjalan, tandas Agusman, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi.

