Wall Street Melemah Dipicu Kekhawatiran Terjadinya Resesi
Pasardana.id - Wall Street melemah pada Selasa (4/12/2018) dipicu mencuatnya kekhawatiran terhadap kemungkinan terjadinya resesi.
Seperti dilansir Xinhua, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, anjlok 799,36 poin, atau sekitar 3,10 persen, menjadi 25.027,07. Indeks S&P 500 terjun 90,31 poin, atau sekitar 3,24 persen, menjadi 2.700,06. Indeks kompost Nasdaq turun 283,09 poin, atau sekitar 3,80 persen, menjadi 7.158,43.
Imbal hasil obligasi tiga tahun AS mencapai 2,805 persen, lebih tinggi dari imbal hasil obligasi lima tahun AS. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran bagi para investor, karena secara historis ketika imbal hasil obligasi jangka pendek AS lebih tinggi dari jangka panjang maka akan terjadi resesi.
Kekhawatiran terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi juga disebabkan laporan terbaru yang dirilis perusahaan konstruksi perumahan AS Toll Brothers. Menurut laporan tersebut, permintaan perumahan kuartalan mengalami pelemahan untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir, akibat meningkatnya suku bunga dan harga. Data US Census menunjukkan penjualan rumah baru terus menurun dalam 11 bulan terakhir.
Saham sektor finansial dan industri memimpin pelemahan di Wall Street, dengan indeks kedua sektor tersebut masing-masing terjun 4,40 persen dan 4,35 persen.
Saham Apple anjlok 4,40 persen setelah HSBC menurunkan peringkat saham perusahaan teknologi yang berpusat di Cupertino, Kalifornia, tersebut karena terlalu bergantung kepada penjualan iPhone.
Saham Caterpillar, Boeing, dan Intel masing-masing terjun 6,93 persen, 4,85 persen, dan 4,75 persen, turut membebani indeks Dow Jones.
Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange meningkat seiring melemahnya nilai tukar dolar AS. Harga emas untuk pengiriman Februari 2019 naik 0,3 persen menjadi US$1.242,90 per ons. Indeks dolar AS turun 0,6 persen menjadi 96,473.
Bursa saham Eropa melemah dengan indeks STOXX 600 Eropa turun 0,8 persen setelah para investor mengkhawatirkan membaiknya hubungan AS-Tiongkok di bidang perdagangan tidak berlangsung untuk jangka panjang.
Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, turun 39,65 poin, atau sekitar 0,56 persen, menjadi 7.022,76. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, anjlok 130,14 poin, atau sekitar 1,14 persen, menjadi 11.335,32.
Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, terjun 117,90 poin, atau sekitar 1,28 persen, menjadi 9.061,70. Indeks Cac 40 di EuroNext Paris, Perancis, merosot 41,32 poin, atau sekitar 0,82 persen, menjadi 5.012,66.
Nilai tukar pound sterling melemah 0,1 persen terhadap dolar AS menjadi US$1,2717 per pound. Sedangkan terhadap euro, nilai tukar pound menguat 0,1 persen menjadi 1,1213 euro per pound.