ANALIS MARKET (26/12/2018) : Kemungkinan Rupiah Menguat Menuju Kisaran Antara Rp14.430 - Rp14.450 per USD

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, indeks futures di bursa Asia tercatat bervariasi, indikasi ada potensi indeks bergerak ‘mixed’ hari ini, Rabu (26/12/2018), dengan kecenderungan turun terbawa sentimen koreksi dari indeks pasar global (24/12), walaupun harga minyak mentah dibuka bervariasi pagi ini.

“Kemungkinan nilai tukar rupiah akan menguat menuju kisaran antara Rp14.430 - Rp14.450 per USD (kurs tengah Bloomberg), dengan sentimen mata uang kuat Asia, Yen dan HK dollar dibuka menguat pagi ini terhadap USDolar,” sebut Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom SAM dalam riset yang dirilis Rabu (26/12/2018).

Lebih lanjut, riset SAM juga menyebutkan, volume transaksi DNDF menunjukkan peningkatan dari US$90 juta pada awal operasi perdana pada 1 November 2018, kini menjadi rata-rata US$200 juta per hari.

Transaksi DNDF ini diyakini bisa mengurangi volatilitas rupiah karena tidak melibatkan dana pokok. Jika terjadi volatilitas kurs, BI akan intervensi langsung secara bilateral.

BI menargetkan volume transaksi bisa menjadi US$1 miliar per hari, melampaui pasar NDF di luar negeri yang sebesar US$500 juta – US$600 juta per hari.

Dari factor eksternal, di awal pekan ini, sentimen negatif global terhadap pelemahan ekonomi AS dan global membuat harga minyak mentah turun ke level yang cukup rendah.

Sementara itu, indeks Dow turun tajam pasca Twitter Presiden Trump yang kembali mengkritik The Fed. Sementara The Fed Chicago National Activity index masih naik, indikasi ekonomi AS yang masih menguat.