Indeks Kospi Merosot 0,90 Persen

foto: istimewa

Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, merosot 18,72 poin, atau sekitar 0,90 persen, pada Kamis (20/12/2018), menjadi 2.060,12. Volume perdagangan moderat mencapai 412,81 juta saham senilai 5,32 triliun won atau US$4,71, dengan saham yang turun melampaui yang naik 519 berbanding 310.

Indeks Kospi merosot mengikuti pergerakan saham di Wall Street, yang mengalami tekanan setelah Federal Reserve Amerika Serikat meningkatkan suku bunga untuk keempat kalinya tahun ini dan berencana meningkatkan suku bunga dua kali lagi pada 2019. Terus berlanjutnya peningkatan suku bunga The Fed membuat para investor khawatir dana asing keluar dari pasar finansial Korea Selatan.

“Peningkatan suku bunga yang telah dilakukan Federal Reserve sesuai perkiraan, namun rencana untuk kembali meningkatkan suku bunga dua kali lagi pada tahun depan mengecewakan para investor,” kata Ryu Yong-Seok, analis KB Investment & Securities, seperti dikutip Yonhap News,

Investor asing dan ritel masing-masing menjual saham senilai 42,02 miliar won dan 9,2 miliar won. Sedangkan investor institusi membeli saham senilai 63,57 miliar won.

Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing anjlok 1,15 persen dan 2,82 persen. Saham perusahaan yang bergerak di bidang industri otomotif juga melemah, dengan saham Hyundai Motor dan Hyundai Mobis masing-masing anjlok 1,22 persen dan 2,68 persen.

Saham perusahaan biofarmasi Celltrion turun 0,67 persen dan saham Samsung BioLogics terjun 6,52 persen.

Saham defensif cenderung menguat, dengan saham perusahaan utilitas Korea Electric Power naik 0,59 persen dan saham perusahaan tembakau KT&G melonjak 1,41 persen.

Nilai tukar won melemah terhadap dolar AS, turun 4,3 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.127,8 won per dolar AS.

Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen negatif hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang anjlok 1,25 persen.

Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia anjlok 74,80 poin, atau sekitar 1,34 persen, menjadi 5.505,80. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Thailand, Filipina, Indonesia, dan Malaysia melemah, sedangkan Bursa Singapura dan Vietnam menguat.

Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, turun 13,30 poin, atau sekitar 0,52 persen, menjadi 2.536,27. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong merosot 241,86 poin, atau sekitar 0,94 persen, menjadi 25.623,53.