Indeks Kospi Merosot 1,25 Persen
Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, merosot 26,17 poin, atau sekitar 1,25 persen, pada Jumat (14/12/2018), menjadi 2.069,38. Volume perdagangan moderat mencapai 439,54 juta saham senilai 5,58 triliun won atau sekitar US$4,94 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 517 berbanding 321.
Indeks Kospi datar saat pembukaan, namun kemudian terus bergerak turun hingga mencapai angka penutupan. Investor asing dan institusi masing-masing menjual saham senilai 92,4 miliar won dan 123,1 miliar won, sedangkan investor ritel membeli saham senilai 183,9 miliar won.
“Setelah sebelumnya para investor menyambut baik perkembangan positif hubungan Amerika Serikat-Tiongkok di bidang perdagangan, data terbaru yang menunjukkan perlambatan aktivitas ekonomi Tiongkok pada bulan November memunculkan kembali kekhawatiran dampak kondisi tersebut terhadap emerging nations,” kata Seo Sang-Young, analis Kiwoom Securities, seperti dikutip Yonhap News.
Pemerintah Tiongkok hari ini merilis laporan yang menyebutkan bahwa pertumbuhan produksi industri mengalami perlambatan ke 5,4 persen pada November, tingkat pertumbuhan terendah sejak awal 2016 dan lebih rendah dari ekspektasi pasar.
Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing terjun 2,62 persen dan 5,65 persen. Saham perusahaan kimia LG Chem turun 0,99 persen akibat aksi ambil untung. Saham perusahaan otomotif Hyundai Motor anjlok 1,69 persen.
Saham perusahaan biofarmasi Celltrion dan Samsung BioLogics masing-masing terjun 4,37 persen dan 4,51 persen.
Nilai tukar won melemah terhadap dolar AS, turun 7,4 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.130,8 won per dolar AS.
Secara umum bursa saham Asia dliputi sentimen negatif sebagai akibat reaksi pasar terhadap data ekonomi Tiongkok, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang anjlok 1,3 persen.
Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia merosot 59,60 poin, atau sekitar 1,05 persen, menjadi 5.602. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Singapura, Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Indonesia melemah, sedangkan Bursa Filipina menguat.
Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, anjlok 40,31 poin, atau sekitar 1,53 persen, menjadi 2.593,74. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong anjlok 429,56 poin, atau sekitar 1,62 persen, menjadi 26.094,79.

