ANALIS MARKET (12/11/2018) : Kemungkinan Rupiah Melemah Menuju Kisaran Rp14.680 - Rp14.700 per USD
Pasardana.id – Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, hampir semua indeks futures bursa Asia tercatat ‘merah’, indikasi ada potensi koreksi indeks di bursa Asia hari ini, Senin (12/11/2018), ditambah sentimen koreksi di bursa global pada akhir perdagangan minggu lalu (09/11), walaupun harga minyak mentah dibuka sedikit naik pagi ini.
Adapun mata uang kuat Asia, Yen dan Sin dolar dibuka melemah terhadap USDolar pagi ini. “Kondisi ini bisa membuat rupiah melemah menuju kisaran Rp.14.680 - Rp.14.700 per USD (kurs tengah Bloomberg),” sebut Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom SAM dalam laporan riset yang dirilis Senin (12/11/2018).
Lebih lanjut, riset SAM juga menyebutkan, NPI Q3-2018 tercatat defisit sebesar US$4,4 miliar, dengan NTB tercatat defisit sebesar US$8,85 miliar dan NF tercatat surplus US$4,16 miliar. Defisit ini meningkat dibandingkan kinerja NPI pada Q2-2018.
Pada NTB tercatat defisit sebesar 3,37% dari PDB, membesar dari defisit NTB pada Q2-2018 sebesar 3,02%.
“Defisit yang meningkat ini menjadi sentimen negatif terhadap rupiah,” imbuh Lana.
Sementara dari eksternal, pasar global terkoreksi pada akhir perdagangan minggu lalu (09/11), tak terkecuali indeks di bursa AS.
Investor khawatirkan perlambatan ekonomi global dan naiknya suku bunga. Kendati beberapa data ekonomi AS masih menguat seperti inventori pada pedagang besar dan naiknya indeks harga produsen.

