Sukses Bentuk Community Based, Kawasan Wisata Tukad Bindu Tarik Perhatian Delegasi IMF
Pasardana.id - Setelah mendapat kunjungan CEO World Bank Kristalina Georgieva, kawasan Tukad Bindu, Denpasar, Bali menerima kunjungan delegasi International Monetary Fund (IMF). Delegasi IMF World Bank Grup yang berjumlah puluhan orang dipimpin oleh Knowledge Sharing and Learning Global Practice for Social, Urban, Rural and Resilience Steffen Soulejman Janus
“Tempat ini sangat luar biasa, inovatif dan sangat memikirkan masa depan, saya berharap semua desa di Indonesia dan dunia mampu menginspirasi seperti yang dilakukan di Tukad Bindu yang sukses bentuk Community Based,’’ ungkap Soulejman seperti dikutip Rabu (17/10/2018).
Lebih lanjut dikatakan bahwa dirinya sangat tertarik dengan komunitas ini, saya melihatnya sangat baik, pengelolaan dan partisipasi masyarakatnya baik, mulai dari ada budidaya ikan, sampai memasak sayur yang ditanam sendiri.
“Komunitas ini berhasil menginisiasi Tukad Bindu, yang sebelumnya tidak tertata, kini mampu dikembangkan menjadi tempat yang menginspirasi dan luar biasa, dan ini dapat menjadi contoh untuk wilayah lainnya,” tambahnya
Dalam kesempatan tersebut Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra juga mengatakan bahwa fokus utama yang dilakukan di Tukad Bindu ini adalah revitalisasi sungai dengan tujuan membentuk kemandirian masyarakat dan akselerasi pembangunan.
“Membentuk karakter masyarakat adalah yang utama, karena ini program jangka panjang dan berkelanjutan,” terangnya.
Hal senada diungkapkan oleh Ketua Yayasan Tukad Bindu Ida Bagus Ari Manik bahwa partisipasi masyarakat adalah hal yang utama menyukseskan program di Tukad Bindu.
“Terima kasih kepada semua pihak yang mendukung, World Bank melalui PNPM Mandirinya, dan khususnya Pemkot Denpasar yang selalu mendukung terbentuknya community based yang ada,” ujarnya.
Diketahui Tukad Bindu saat ini terdapat beberapa lokasi menarik. Permainan anak tradisional, kuliner tradisional Bali, Kopi Bindu, taman anggrek, hingga pengelolaan budidaya ikan lele dengan aquaponik. “Tentunya kami mengarahkan lokasi Tukad Bindu nantinya mampu menjadi lokasi natural dan mengurangi penggunaan plastik,” ujarnya.

