ANALIS MARKET : IHSG Bergerak Cenderung Menurun Hari Ini Dibayangi Aksi Jual Investor Asing

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian Kiwoom Sekuritas memperkirakan, indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak cenderung menurun hari ini dibayangi aksi jual investor asing.

Beberapa faktor turut mendasari prediksi ini, antara lain; Dow Jones turun 0.24% ditutup pada level 22,296.1 dipicu penurunan saham sektor IT. Ancaman Korea Utara atas pernyataan Presiden Amerika membayangi pergerakan pasar global. 

Adapun EIDO turun 1.08% ditutup pada level 26.66 berpotensi membayangi pergerakan pasar pada sesi pagi hari ini. 

Sebelumnya, IHSG ditutup turun diperdagangan Senin (25/9) kemarin, setelah mendekati level tertinggi 5,915 dan berpotensi menguji level-level support. 

“Menyikapi beberapa factor tersebut, kami memperkirakan IHSG bergerak cenderung menurun hari ini," sebut analis Kiwoom Sekuritas yang dilansir dari laman resminya, Selasa (26/9/2017).

Lebih lanjut, riset juga mengungkapkan beberapa aksi korporasi dari para emiten yang layak dicermati pelaku pasar, antara lain;

AKRA - Rencana ekspansi 
PT AKR Corporindo (AKRA) akan membangun pembangkit listrik dengan kapasitas 500 MW hingga tahun 2023. Pengembangan akan dimulai setelah dituntaskanya pembangunan listrik berkapasitas 23 MW di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE). Sumber dana untuk membangun pembangkit listrik berkapasitas 500 MW berasal dari kas internal serta emisi obligasi.

AKRA juga akan memanfaatkan dana hasil divestasi saham tiga aset pelabuhan Tiongkok kepada Beibu Gulf Port Co. Ltd. sebesar Rp 865.56 Miliar. 

INDY - Akuisisi 45% saham Kideco 
PT Indika Energy (INDY) berencana meningkatkan porsi kepemilikan saham di PT Kideco Jaya Agung. Melalui anak usahanya, PT Indika Inti Corpindo, INDY menandatangani perjanjian pembelian saham secara terpisah dengan Samtan Co. Ltd. dan PT Muji Inti Utama. INDY membeli total saham Kideco sebesar 45% dengan rincian 40% saham dibeli dari Samtan senilai US$ 610 Juta dan 5% dari Muji senilai US$ 67.5 Juta sehingga total transaksi mencapai US$ 677.5 Juta.

Dengan demikian setelah transaksi, INDY akan menjadi pemegang saham mayoritas Kideco dengan kepemilikan saham total mencapai 91% saham sedangkan Samtan tetap mempertahankan kepemilikan 9% saham Kideco. Sumber pendanaan pembelian saham berasal dari pihak ketiga dan INDY membuka peluang menerbitkan surat utang. Manajemen INDY mengharapkan transaksi selesai pada 4Q 2017. 

MDKI - Diversifikasi usaha 
PT Emdeki Utama (MDKI) akan melakukan diversifikasi usaha dengan menggunakan dana hasil IPO senilai Rp 187 Miliar. MDKI akan membangun dua pabrik baru untuk memproduksi dua produk baru yaitu carbide desulphuriser (bahan baku untuk produksi baja) dan high-grade silica alloy. Kedua pabrik tersebut ditargetkan selesai dibangun dalam 2 tahun kedepan.

Kedua pabrik tersebut diharapkan dapat memberi kontribusi sekitar 30% hingga 35% terhadap pendapatan MDKI. Selama ini produk carbide desulphuriser dan silica alloy belum diproduksi di dalam negri sehingga kebutuhan domestik selama ini dipenuhi dari impor. 

TPIA - Kinerja 1H 2017 
PT Chandra Asri Petrochemical (TPIA) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 32.1%Yoy menjadi US$ 174 Juta pada 1H 2017 Vs US$ 131.7 Juta pada 1H 2016. Naiknya kinerja didukung kenaikan pendapatan bersih sebesar 35.5%Yoy menjadi US$ 1.19 Miliar pada 1H 2017.