ANALIS MARKET : IHSG Bergerak Mixed Cenderung Positif Hari Ini
Pasardana.id †Riset harian Kiwoom Sekuritas memperkirakan, indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak mixed cenderung positif hari ini, menjelang libur besok serta antisipasi The Fed yang tidak mengubah kebijakan suku bunga dalam rapat FOMC kali ini.
Selain itu, beberapa faktor juga turut mempengaruhi pola perdagangan di lantai bursa hari ini, antara lain; Dow Jones naik 0.2% ditutup pada level tertinggi baru 22,370.8.
Adapun Bursa regional diperdagangkan sedikit turun pagi ini. EIDO naik 1% ditutup pada level 27.08 diharapkan dapat menopang IHSG di awal perdagangan hari ini.
Sebelumnya, IHSG naik mendekati level tertinggi 5,915 didukung saham-saham berkapitalisasi pasar tinggi walaupun investor asing masih membukukan posisi jual bersih.
“Menyikapi beberapa faktor tersebut, kami memperkirakan IHSG bergerak mixed cenderung positif hari ini,†sebut analis Kiwoom Sekuritas yang dilansir dari laman resminya, Rabu (20/9/2017).
Lebih lanjut, riset juga mengungkapkan beberapa aksi korporasi dari para emiten yang layak dicermati pelaku pasar, antara lain;
BWPT - Produksi Sawit
PT Eagle High Plantations (BWPT) mencatat produksi tandan buah segar (TBS) sebesar 122,499 ton per Agustus 2017 dan merupakan produksi tertinggi pada tahun ini. Produksi TBS sawit BWPT ini juga meningkat 60% bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 76,419 ton.
Sementara produksi CPO BWPT pada Agustus 2017 juga mencatat angka produksi tertinggi tahun ini sebesar 27,806 ton. Angka produksi CPO tersebut naik hingga 70%Yoy dibandingkan Agustus 2016 sebesar 16,358 ton. Peningkatan produksi CPO didukung cuaca yang baik tahun ini.
TBIG - Emisi obligasi
PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG) telah merampungkan penerbitan obligasi dengan mekasnisme penawaran umum berkelanjutan (PUB) II tahap III tahun 2017 sebesar Rp 700 Miliar dengan tenor 3 tahun menawarkan kupon 8.4%. Perseroan akan menggunakan dana hasil emisi tersebut untuk membayar kewajiban keuangan dari entitas anak. TBIG mendapatkan rating AA- dari PT Fitch Ratings Indonesia untuk emisi surat utang melalui PUB II tahap III tahun 2017.
TINS - Emisi obligasi
PT Timah (TINS) mendapat pernyataan efektif terkait rencana emisi obligasi berkelanjutan senilai total Rp 2.8 Triliun yang terdiri dari emisi obligasi konvensional berkelanjutan senilai Rp 2.1 Triliun dan sukuk ijarah berkelanjutan senilai Rp 700 Miliar. Untuk tahap pertama akan diterbitkan obligasi konvensional senilai Rp 1.2 dan sukuk ijarah senilai Rp 300 Miliar yang masing-masing terdiri dari dua seri.
Obligasi Seri A bertenor 3 tahun dan Seri B bertenor 5 tahun. Untuk obligasi konvensional Seri A ditawarkan sebanyak Rp 480 Miliar dengan kupon 8.5% sedangkan Seri B ditawarkan sebanyak Rp 720 Miliar dengan kupon 8.75%. Pefindo memberi peringkat idA+ terhadap rencana emisi obligasi TINS.
WIKA - Kinerja 1H 2017
PT Wijaya Karya (WIKA) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 69.9%Yoy menjadi Rp 435.9 Miliar pada 1H 2017 Vs Rp 256.5 Miliar pada 1H 2016. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan penjualan sebesar 57.2%Yoy menjadi Rp 9.48 Triliun pada 1H 2017. Laba operasi WIKA naik 58.5%Yoy menjadi Rp 976.8 Miliar pada 1H 2017.
WSBP - Komposisi perolehan proyek
Manajemen PT Waskita Beton Precast (WSBP) menjelaskan perusahaan tahun ini mengerjakan proyek dimana 70% diantaranya berasal dari induk perusahaan sedangkan 30% sisanya berasal dari proyek non-grup (eksternal). Manajemen menargetkan komposisi proyek eksternal dan internal turun secara bertahap menjadi 50:50 dalam beberapa tahun kedepan.
Saat ini WSBP menangani kebutuhan internal untuk mempercepat penyelesaian target internal dimana kapasitas produksi, sumber daya manusia, serta pendanaan telah disiapkan untuk memenuhi target penyelesaian tersebut. Saat ini WSBP mengerjakan kontrak sekitar Rp 17 Triliun dimana Rp 7 Triliun merupakan perolehan kontrak baru tahun ini dan Rp 10.1 Triliun merupakan kontrak carry over tahun lalu.
Manajemen memperkirakan perolehan laba bersih WSBP naik 110%Yoy menjadi Rp 678 Miliar pada 8M 2017 Vs Rp 312 Miliar pada 8M 2016.

