Telah Ekspor Ferro Nikel, DKFT Kembali Kirim Bijih Nikel 700.000 WMT ke China

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) telah mendapatkan lampu hijau ekspor bijih nikel kadar rendah atau Ni<=1,7%. Ijin tersebut didapat oleh anak usahanya, PT Mulia Pacific Resources (MPR) dengan kapasitas 700.000 WMT per tahun.

Selanjutnya, perseroan tengah menunggu lampu hijau ekspor dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bagi anak usahanya yang lain, PT Itamatra Nusantara (IMN).

Direktur Operasi DKFT, Kurniadi Atmosasmito menjelaskan, bahwa saat ini juga masih menunggu rekomendasi izin ekspor bijih nikel kadar rendah untuk anak perusahaan lainnya.

“Anak usaha kami, yakni PT ltamatra Nusantara (IMN) yang masih dalam pengurusan di ESDM terkait hal yang sama," kata Kurniadi dalam siaran pers, Jumat (25/8/2017).

Ia menjelaskan, pengapalan atas ekspor bijih nikel akan mulai dilaksanakan pada bulan September 2017.

Dengan diperolehnya rekomendasi ekspor bijih mineral dari Kementerian ESDM maka Perseroan memilki peluang untuk membukukan pendapatan dari sektor pertambangan dan tentunya dengan adanya kembali kegiatan ekspor ini akan dapat memberikan kontribusi ekonomi bagi Pemerintah serta menumbuhkan kegiatan ekonomi masyarakat di sekitar lokasi tambang.

PT MPR dan PT IMN adalah Anak Perusahaan yang juga akan mensuplai bijih nikel bagi kebutuhan smelter Perseroan dalam hal program hilirisasi produk pertambangan nikel, perseroan melalui smelter Anak Perusahaannya, PT COR lndustri lndonesia (PT CORII), sudah mulai memproduksi ferro nikel (FeNi) sejak bulan Maret 2017.

Dari smelter tersebut telah dilaksanakan ekspor perdana pada bulan Juli 2017 sebanyak 7.000 ton FeNi ke China.

Selanjutnya dalam waktu dekat ini, perseroan kembali akan melaksanakan pengapalan produk FeNi yang kedua ke China.

Perseroan optimis bahwa seluruh kegiatan operasional, baik dari pertambangan dan smelter, dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah disusun.