Mandiri Lakukan Stock Split dengan Rasio 1:2 Agar Terjangkau Investor Ritel

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Mandiri Tbk (Mandiri) pada Senin (21/8) kemarin, menyepakati untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1:2.

Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, hal itu dilakukan agar saham perseroan lebih likuid untuk diperdagangkan.

Sebelum melakukan pemecahan nilai nominal, menurutnya, perusahaan akan merubah anggaran dasarnya terlebih dahulu.

“Melalui aksi korporasi tersebut, perseroan optimistis dapat menjaga kinerja positif serta melanjutkan transformasi menuju salah satu Bank terbaik di Asia Tenggara pada 2020," kata Kartika di Jakarta, Senin, 21 Agustus 2017.

Dengan dilakukan stock split tersebut, Tiko, sapaan akrabnya, berharap harga saham BMRI bisa semakin terjangkau, utamanya untuk investor ritel dalam negeri. Pasalnya, selama ini sekitar 80% saham publik BMRI dimiliki investor asing.

“List di Bank Mandiri terakhir 80% institusi fund dari luar negeri. Kami ingin harga lebih murah dan terjangkau, bagi ritel domestik bisa masuk kembali dan ikut meramaikan perdagangan saham Bank Mandiri dan likuiditas Bank Mandiri bisa membaik," terang Tiko.

Sebelumnya, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman A. Arianto mengungkapkan, tujuan dilakukannya pemecahan nilai nominal saham ini adalah agar investor ritel dapat lebih leluasa memiliki saham Bank Mandiri.