BEI Fokus Terhadap Pengembangan Penyelenggara Pasar Alternatif, Pengembangan Produk, dan Layanan Kebursaan Pada 2020

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BEI yang digelar hari ini, Kamis (24/10) di Jakarta, berhasil menyepakati beberapa keputusan, antara lain; PT Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku salah satu Self-Regulatory Organization (SRO) terus berupaya untuk fokus dalam mengembangkan variasi layanan dan produk untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas Perusahaan Tercatat serta peran dan kapasitas Anggota Bursa dalam menyambut tahun 2020.

Serangkaian inisiatif akan direalisasikan oleh BEI dengan mempertimbangkan beberapa asumsi indikator makroekonomi yang disampaikan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2020 yang telah disetujui oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Melansir siaran pers, Kamis (24/10), disebutkan bahwa fokus BEI pada tahun 2020 adalah Pengembangan Penyelenggara Pasar Alternatif (PPA) dan Pengembangan Produk serta Layanan Kebursaan.

Sebagai tahap awal, BEI akan berupaya pada pengembangan perdagangan obligasi yang dikembangkan melalui platform ETP baru.

Adapun fokus pengembangan produk meliputi optimalisasi produk derivatif (Waran Terstruktur, index futures, dan single stock futures) dan optimalisasi perdagangan ETF, serta pengembangan layanan kebursaan lainnya, meliputi: 1) dukungan pengembangan sistem penawaran umum elektronik (e-IPO) OJK; 2) dukungan pengembangan Securities Lending and Borrowing (SLB) KPEI; 3) pengembangan klasifikasi industri baru (Indonesia Stock Exchange Industrial Classification/IDXIC) berdasarkan produk atau eksposur pasar Perusahaan Tercatat untuk menggantikan klasifikasi industri saat ini (Jakarta Stock Industrial Classification/JASICA) yang masih berdasarkan aktivitas ekonomi; 4) penyesuaian mekanisme pre-closing untuk mengurangi volatilitas harga saham pada saat penutupan; 5) peningkatan teknologi sistem perdagangan untuk mempercepat order routing dan kompabilitas dengan sistem pada bursa global; serta 6) peningkatan efisiensi pengembangan sistem perdagangan.

Lebih lanjut juga disebutkan, BEI menargetkan 76 Pencatatan Efek Baru di RKAT 2020 yang terdiri atas saham, obligasi korporasi, EBA, ETF, DIRE, dan DINFRA.

Target tersebut dicapai melalui penyelenggaraan sosialisasi, workshop, dan one-on-one meeting kepada perusahaan potensial baik dari perusahaan swasta maupun anak usaha BUMN dan BUMD, serta pengembangan regulasi dan sistem yang mendukung kemudahan pencatatan efek bagi calon Perusahaan Tercatat.

BEI terus mendukung penguatan Anggota Bursa (AB) melalui kerja sama sosialisasi publik untuk meningkatkan jumlah investor.

Untuk mendukung AB dalam meningkatkan layanan bagi investor, BEI mendukung layanan Securities & Lending Borrowing (SLB) yang ditawarkan oleh PT KPEI, pendanaan efek bagi investor melalui PT Pendanaan Efek Indonesia, serta perluasan bisnis AB melalui Perusahaan Efek Daerah untuk dapat memperluas basis investor di daerah-daerah.

RUPSLB BEI hari ini dihadiri oleh 105 pemegang saham dari 105 Anggota Bursa aktif atau sebanyak 100% dari jumlah pemegang saham yang memiliki hak suara. Selain telah disetujuinya RKAT 2020, pemegang saham juga secara aklamasi menyetujui agenda RUPSLB BEI.