ANALIS MARKET : IHSG Bergerak Cenderung Menurun Hari Ini
Pasardana.id - Riset harian Kiwoom Sekuritas memperkirakan, indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak cenderung menurun hari ini.
Beberapa faktor mendasari prediksi ini, antara lain; Dow Jones turun 0.15% ditutup pada level 22,085.3 atas peringatan Amerika Serikat terhadap Korea Utara atas senjata nuklir yang dimiliki.
Adapun Bursa regional diperdagangkan cenderung menurun pagi ini. Sebelumnya, IHSG berhasil ditutup naik kemarin namun penutupan masih dibawah garis diagonal resistance kuat.
“Menyikapi kondisi diatas, kami memperkirakan IHSG bergerak cenderung menurun hari ini," sebut analis Kiwoom Sekuritas yang dilansir dari laman resminya, Kamis (10/8/2017).
Lebih lanjut diungkapkan, beberapa aksi korporasi dari para emiten juga layak untuk dicermati para pelaku pasar, antara lain;
ISAT - Kinerja 1H 2017
PT Indosat (ISAT) membukukan kenaikan laba bersih 1H 2017 sebesar 83.2%Yoy menjadi Rp 784.2 Miliar Vs Rp 428.1 Miliar pada 1H 2016. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan pendapatan sebesar 8.4%Yoy menjadi Rp 15.11 Triliun pada 1H 2017. ISAT membukukan kenaikan laba operasi sebesar 32%Yoy menjadi Rp 2.25 Triliun pada 1H 2017.
Naiknya kinerja laba bersih juga didukung oleh menyusutnya pencatatan kerugian atas perubahan nilai wajar derivatif menjadi Rp 38 Miliar pada 1H 2017 Vs rugi Rp 250.6 Miliar pada 1H 2016.
PGAS - Fasilitas pinjaman
PT Perusahaan Negara (PGAS) melalui anak usahanya PT Saka Energi Indonesia tengah memproses pinjaman baru sebesar US$ 250 Juta. Sebanyak enam bank akan menjadi mandated lead arranger and book runner (MLAB) proses pinjaman, yakni BNP Paribas, Citibank, DBS, HSBC, Mizuho dan Sumitmo Mitsui Banking Corp dengan tenor selama 3.5 tahun.
Saka Energi akan menggunakan pinjaman tersebut untuk membiyai kembali (refinancing) utang dan memenuhi kebutuhan modal. Perseroan menargetkan kepastian mendapatkan pinjaman pada September tahun ini.
UNTR - Bisnis energi
PT United Tractors (UNTR) akan mulai fokus mengembangkan bisnis energi. Penguatan diversifikasi usaha ini sebagai mitigasi risiko bisnis batubara dan alat berat. UNTR melalui PT Bhuni Jati Power, telah memulai fase konstruksi untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 2x1,000 MW di Jepara.
Sejauh ini, proses kontruksi PLTU tersebut sudah berkisar 7% hingga 8% dan perseroan menargetkan PLTU tersebut dapat mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2021.
WTON - Target kontrak baru
PT Wijaya Karya Beton (WTON) menargetkan dapat memperoleh kontrak hingga Rp 7 Triliun pada akhir tahun dengan rincian 40% kontrak berasal dari proyek Pemerintah dan sisanya berasal dari proyek swasta. Hingga 1H 2017, WTON telah memperoleh kontrak baru sekitar Rp 3.5 Triliun.
Sektor terbesar yang berkontribusi terhadap kontrak baru adalah pembangkit listrik dan energi. Selain itu setelah memiliki sembilan pabrik di tujuh lokasi, WTON belum berencana menambah pabrik di lokasi baru. Namun jalur produksi pabrik di Lampung Selatan akan di tambah. Perluasan kapasitas pabrik rencananya akan dilakukan pada bulan November.

