Wall Street Melemah Seiring Turunnya Harga Minyak Dunia

foto: istimewa

Pasardana.id - Wall Street melemah pada Selasa (30/5/2017), seiring turunnya harga minyak dunia. Seperti dilansir Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, melemah 50,81 poin, atau sekitar 0,24 persen, menjadi 21.029,47. Indeks S&P 500 turun 2,91 poin, atau sekitar 0,12 persen, menjadi 2.412,91. Indeks komposit Nasdaq melorot 7,01 poin, atau sekitar 0,11 persen, menjadi 6.203,19.

Turunnya harga minyak dunia, dengan harga minyak AS merosot ke level di bawah US$50 per barel, disebabkan meningkatnya kekhawatiran para investor terhadap kondisi oversupply persediaan global.

Perpanjangan kesepakatan produksi oleh negara-negara produsen minyak mentah utama dunia tidak cukup untuk menciptakan keseimbangan antara persediaan dengan permintaan seiring meningkatnya produksi minyak mentah Libya.

Sektor energi merosot 1,31 persen akibat turunnya harga minyak dunia, menjadikannya sektor dengan kinerja terburuk di S&P 500. Saham Exxon melorot 0,6 persen.

Selain merosotnya sektor energi, pelemahan Wall Street juga disebabkan turunnya saham sektor finansial sebesar 0,8 persen. Saham JPMorgan anjlok 1,7 persen dan Bank of America jatuh 1,4 persen.

Belanja konsumen AS mencatatkan peningkatan tertinggi dalam empat bulan terakhir pada April dan inflasi bulanan rebound, menunjukkan penguatan permintaan domestik yang mendukung Federal Reserve AS untuk meningkatkan suku bunga bulan depan.

Presiden The Fed Dallas Robert Kaplan menyatakan kepada CNBC bahwa meski ia memiliki kekhawatiran terhadap data ekonomi AS terbaru, ia masih memperkirakan terjadinya peningkatan suku bunga sebanyak dua kali lagi pada 2017.

Anggota Dewan Gubernur The Fed Lael Brainard sementara itu menyatakan peningkatan suku bunga kemungkinan akan terjadi dalam waktu dekat, meski bank sentral AS dapat melakukan penundaan jika inflasi relatif rendah.

Menurut data Thomson Reuters, para trader saat ini memiliki keyakinan bahwa probabilitas peningkatan suku bunga The Fed sebesar 0,25 poin pada Juni mendatang mencapai 86,6 persen.

Di saat sektor energi dan finansial melemah, sektor teknologi mengalami penguatan sebesar 0,31 persen terdongkrak kenaikan saham Apple Inc dan Microsoft. Kedua saham perusahaan teknologi tersebut meningkat 0,6 persen.

Saham Amazon naik 0,1 persen, sedangkan saham Alphabet Inc yang merupakan perusahaan induk Google meningkat 0,3 persen.

Sektor telekomunikasi melonjak naik 1,4 persen setelah MoffettNathanson meningkatkan saham sektor tersebut menjadi 'neutral' dari 'underweight' akibat minimnya katalis negatif jangka pendek.

Saham CardConnect meroket 10,3 persen setelah First Data sepakat untuk membeli perusahaan tersebut dengan dana sebesar US$750 juta. Saham First Data meningkat 1,1 persen.