BI Nilai Pertumbuhan Ekonomi Saat Ini Belum Bisa Sejahterakan Rakyat

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Angka pertumbuhan ekonomi saat ini dinilai belum cukup untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebab itu, dibutuhkan reformasi struktural, fiskal, moneter hingga sektor keuangan untuk mencapai target pertumbuhan tujuh persen.

"Perlu ada upaya reformasi di semua sektor," ujar Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo di Jakarta, kemarin.

Menurut Agus, rakyat Indonesia menjadi sejahtera setelah mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar tujuh persen. Namun, pertumbuhan ekonomi nasional masih bergerak di level 5,02 persen.

"Kami tahu untuk kesejahteraan rakyat Indonesia pertumbuhan ekonomi 5 persen saja tidak cukup, perlu tumbuh di atas tujuh persen," tegas Agus.

Sebelumnya, Badan Kebijakan Fiksal (BKF) Kementerian Keuangan mengungkapkan, telah memetakan sejumlah indikator yang akan digenjot agar proyeksi pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,4 persen sampai 6,1 persen dapat dicapai pada 2018 mendatang. 

Kepala BKF Kemenkeu, Suahasil Nazara mengatakan, indikator tersebut berasal, baik dari sisi fiskal maupun moneter yang dituangkan dalam kebijakan yang lebih struktural sehingga bisa lebih efektif dalam mengejar target pertumbuhan ekonomi. 

"Kisaran itu menunjukkan kondisi yang bisa dicapai oleh Indonesia. (Indikatornya) macam-macam; investasi sekian persen, ekspor sekian persen, pengeluaran sekian persen. Kalau terpenuhi bisa (pertumbuhan ekonomi di kisaran) 5,4 persen sampai 6,1 persen," kata Sua, sapaan akrabnya.

Menurut Sua, pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah skema perencanaan untuk mengejar kisaran target itu.

Sayangnya, Sua belum ingin membagi beberapa skema perhitungan yang merupakan hasil kajian kementeriannya itu.