Transaksi Kanal Elektronik Bank Mandiri Naik 28,7 Persen
Pasardana.id - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) memperoleh transaksi kanal elektronik sebesar 777,8 juta pada kuartal I 2017. Angka ini naik 28,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Lebih rinci, Rico Usthavia Frans, Direktur Digital Banking and Technology PT Bank Mandiri (Persero) Tbk di Jakarta, Selasa (25/4/2017) mengungkapkan, pendapatan tersebut diraih dari 9,23 juta pengguna kartu prabayar; 14,4 juta pengguna kartu debit; dan 4,49 juta kartu kredit. Kemudian, sebanyak 7,4 juta pengguna mobile banking senilai Rp85,2 triliun dan 2,2 juta pengguna internet banking senilai Rp37,3 triliun.
Selanjutnya, volume transaksi Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dicapai Rp271,2 triliun dari 313 juta transaksi. Pada transaksi mobile banking didapatkan Rp85,2 triliun dari 311 juta transaksi, dan internet banking sebesar Rp37,3 triliun dari 154 juta transaksi.
Sementara itu, laba bersih bank pelat merah ini pada kuartal pertama 2017 mencapai Rp 4,1 triliun, atau meningkat 6,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,8 triliun.
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, kenaikan laba bersih pada kuartal pertama tahun ini disebabkan oleh mulai membaiknya pertumbuhan ekonomi.
"Kuartal pertama kami mulai melihat adanya pemulihan kinerja dan bisa kembali ke trek normal. Tahun lalu ada tekanan berat di NPL (non performing loan), sehingga berdampak ke pencadangan yang tinggi," ujar Tiko, sapaan akrabnya.
Adapun untuk aset pada kuartal pertama tahun ini mencapai Rp 1.034,3 triliun atau naik 14,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 906,7 triliun.
Kenaikan aset tersebut didukung oleh pertumbuhan kredit pada kuartal pertama tahun ini yang mencapai 14,2 persen atau sebesar Rp 656,2 triliun, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 574,7 triliun.
Meski demikian, rasio kredit bermasalah atau NPL Bank Mandiri hingga Maret 2017 mengalami kenaikan mencapai 3,98 persen. Sementara NPL periode yang sama tahun lalu hanya 3,18 persen.

