Indonesia Kekurangan Dana Infrastruktur US$60 Miliar per Tahun
Pasardana.id - Indonesia mengalami kekurangan pendanaan proyek infrastruktur sebesar US$60 miliar per tahun.
“Ada kebutuhan besar melakukan investasi untuk infrastruktur," kata Rodrigo A Chaves, Kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesia di Jakarta pada akhir pekan lalu.
Dijelaskan, keberadaan infrastruktur yang dimiliki Indonesia akan meningkatkan daya saing barang dan jasa. Selain itu akan memperluas akses layanan dasar yang bermanfaat bagi masyarakat termiskin.
“Pasar infrastruktur Indonesia perlu modal jangka panjang yang berkelanjutan," ujar kata Christopher Juan Costain, Lead Financial Sector Specialist Bank Dunia.
Modal ini akan dipakai untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur. Selama ini, dana tersebut tidak bisa dipenuhi pemerintah yang berakibat kekurangan pembiayaan infrastuktur.
Menyikapi kondisi tersebut, Bank Dunia memberikan bantuan sebesar US$200 juta bagi pembangunan infrastruktur yang akan dikerjakan swasta. Dana ini akan diberikan Bank Dunia kepada Indonesia Infrastructure Finance (IIF).
“Partisipasi sektor swasta diperlukan untuk memenuhi kebutuhan proyek-proyek infrastruktur di Indonesia," jelas Adi Soerono, President Director dan CEO PT IIF.
Sebelumnya, IIF pernah memperoleh pendanaan dari Bank Dunia dan International Finance Corporation (IFC). Namun, tidak disebutkan berapa besar dana ini secara rinci.

