OJK Pantau Resiko Kredit Perbankan

foto : istimewa

Pasardana.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, risiko kredit masih dialami perbankan nasional. Hal ini dilihat dari adanya kenaikan non performing loan/NPL (rasio kredit bermasalah).

Data OJK menyebutkan, NPL gross bank pada Januari 2017 lalu meningkat menjadi 3,1 persen. Rasionya lebih tinggi dibandingkan Desember tahun lalu yang tercatat 2,93 persen.

“Akhir-akhir ini (ditambah) karena perikanan," katanya, di Jakarta, kemarin.

Meski demikian, kredit mencapai pertumbuhan sebesar 8,3% pada Januari 2017. Angka ini naik dibandingkan Desember 2016 yang sebesar 7,86%.

Begitupula dana pihak ketiga (DPK) meraih pertumbuhan 10,4% per Januari 2017 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Adapun untuk capital adequacy ratio/CAR (rasio kecukupan modal) sebesar 23,2%.

Tak heran, mayoritas bank optimistis penyaluran kredit pada tahun ini bisa tumbuh di atas 15 persen. Prediksi ini lebih tinggi dibandingkan target Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang berkisar 11-12 persen.

Bank bermodal kecil atau bank kelompok Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) I paling optimistis memasang target pertumbuhan kredit sebesar 19,5 persen.

Berturut-turut bank kelompok BUKU II dan BUKU III memperoyeksikan kredit tahun ini tumbuh 15,9 persen dan 10,1 persen. Adapun, bank besar kelompok BUKU IV memproyeksikan pertumbuhan kredit sebesar 14,7 persen.

“Likuiditas perbankan masih tinggi dibandingkan negara-negara di Asia Tenggara," tandas Batunanggar.